Lihat ke Halaman Asli

UNISA Siaga Pandemi

Diperbarui: 22 Januari 2022   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi belumlah selesai, dua tahun kita merasakan dampak pandemi covid-19 ini. Banyak sekali dampak yang terjadi di dunia, mulai dari dampak pada kesehatan, ekonomi masyarakat, bahkan dampak pada pendidikan. Pada saat pandemi ini kita dianjurkan untuk selalu mencuci tangan setiap saat, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta harus mengurangi mobilitas.

Dampak pada saat pandemi ini sangatlah beragam, seperti halnya dampak pada kesehatan. Masyarakat banyak yang merasakan dampak ini antara lain, mereka sering merasakan sesak nafas, batuk, demam tinggi hingga tidak bisa mencium bau dan merasakan berbagai rasa, sehingga banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan yang kualahan untuk memberikan pelayanan pada korban pandemi ini.

Selain dampak pada kesehatan, pandemic covid 19 ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Disaat pandemi banyak sekali perusahaan dan pedagang yang gulung tikar, karena pemasaran yang terganggu dengan adanya penutupan jalan dan PPKM                     ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ). Selain itu dengan diadanya PPKM masyarakat tidak boleh banyak beraktifitas di luar rumah, mereka hanya diperbolehkan melakukan aktifitas di luar seperti, membeli sembako dan kebutuhan sehari-hari saja.

Dampak covid-19 ini juga dirasakan pada bidang pendidikan. Banyak siswa di Indonesia diliburkan sekolahnya dikarenakan pada saat pandemi ini kita wajib untuk berjaga jarak antara satu dengan yang lainnya minimal 1 meter. Pada saat pandemi ini tidak hanya sekolah yang merasakan dampaknya, akan tetapi universitas hampir di seluruh Indonesia juga merasakan dampak tersebut. Dampak ini sangat dirasakan oleh Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta , dimana mahasiswa UNISA hampir dua tahun melakukan pembelajaran online melalui daring.

Pandemi ini membuat kita harus lebih waspada dan berhati-hati. Upaya pemerintah dalam menangani pandemi ini antara lain yaitu dengan mewajibkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi yang dilakukan oleh relawan khususnya tenaga kesehatan. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan universitas yang berbasis kesehatan, dimana universitas ini mempunyai banyak prodi dan organisasi atau forum tentang kesehatan. Maka dari itu, UNISA banyak sekali menyumbangkan tenaga untuk membantu menjadi relawan covid-19 saat ini.

Selain menjadi relawan covid-19, UNISA juga mengadakan vaksinasi masal untuk mahasiswa khususnya mahasiswa UNISA sendiri. Sebagai warga Indonesia yang baik yang selalu patuh terhadap anjuran pemerintah untuk melaksanakan PPKM ( Pemberlakuam Pembatasan Kegiatan Masyarakat ), UNISA tetap melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara daring atau pembelajaran online di rumah masing-masing.

Akhir tahun ini, UNISA sudah melakukan pembelajaran tatap muka atau offline di kampus. Sebelum di izinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, mahasiswa dan dosen, serta tenaga kerja di UNISA diwajibkan melakukan swab antigen yang bertujuan supaya seluruh warga UNISA terhindar dari paparan virus ini. Pada saat pembelajaran offline atau tatap muka, mahasiswa juga dianjurkan untuk selalu melaksanakan prokes (Program Kesehatan) yang sudah diterapkan oleh pemerintah dengan sebutan 3M, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Pembelajaran di UNISA belum sepenuhnya full untuk seluruh mahasiswa. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melakukan rolling jadwal masuk mahasiswa. Hal ini di lakukan supaya virus covid-19 ini tidak menyebar. Mahasiswa hanya di perbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka setiap satu minggu sekali atau hanya pada saat praktek saja. Maka UNISA benar-benar siap siaga terhadap covid-19 ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline