Lihat ke Halaman Asli

Keseimbangan Kerja dan Hidup

Diperbarui: 20 Februari 2024   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: @anggoroabiyyu

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan dinamika kerja yang terus berlangsung, pertanyaan tentang bagaimana mencapai keseimbangan antara kerja dan hidup menjadi semakin relevan. Era digital telah memudahkan akses terhadap pekerjaan di mana saja dan kapan saja, menghapus batas tradisional antara ruang kerja dan rumah. Meskipun ini memberikan fleksibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, ia juga menimbulkan tantangan baru dalam menemukan keseimbangan yang tepat antara kehidupan profesional dan pribadi.

Fleksibilitas atau Jebakan 24/7?

Kemudahan akses terhadap pekerjaan melalui perangkat digital berarti bahwa kita sering kali diharapkan untuk selalu tersedia, mengaburkan garis antara waktu kerja dan waktu pribadi. Ini bisa menyebabkan stres berlebih dan kelelahan, karena tekanan untuk selalu "terhubung" dan produktif. Di sisi lain, fleksibilitas yang ditawarkan oleh kerja jarak jauh dan pengaturan kerja hibrid dapat meningkatkan kualitas hidup, memungkinkan individu untuk menyesuaikan jadwal kerja mereka dengan kebutuhan pribadi dan keluarga.

Menetapkan Batasan dalam Dunia yang Terhubung

Kunci untuk menavigasi tantangan ini adalah menetapkan batasan yang jelas. Ini termasuk menentukan jam kerja yang tetap, memiliki ruang kerja terpisah di rumah, dan memanfaatkan teknologi untuk mengatur "waktu diam" di mana notifikasi kerja dimatikan. Penting juga untuk memprioritaskan kesehatan mental dan fisik, dengan memastikan bahwa waktu luang digunakan untuk aktivitas yang mendukung kesejahteraan, seperti olahraga, hobi, dan menghabiskan waktu bersama orang yang kita cintai.

Peran Perusahaan dalam Mendukung Keseimbangan

Perusahaan memainkan peran krusial dalam mendukung keseimbangan kerja dan hidup yang sehat. Ini bisa melalui kebijakan kerja yang fleksibel, menyediakan sumber daya untuk kesejahteraan karyawan, dan mengkultivasi budaya kerja yang menghargai produktivitas daripada jam kerja. Pengakuan bahwa karyawan yang seimbang dan bahagia cenderung lebih produktif dan loyal merupakan langkah penting menuju menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.

Menuju Keseimbangan yang Berkelanjutan

Di era digital ini, mencapai keseimbangan kerja dan hidup yang berkelanjutan adalah perjalanan yang berkelanjutan. Dengan menetapkan batasan yang jelas, mengutamakan kesejahteraan, dan mendapatkan dukungan dari tempat kerja, individu dapat menavigasi tantangan era digital ini dengan lebih baik. Perusahaan dan masyarakat harus berkolaborasi dalam menciptakan norma dan kebijakan yang mendukung keseimbangan ini, mengakui bahwa dalam jangka panjang, kesejahteraan individu adalah kunci untuk kesuksesan kolektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline