Lihat ke Halaman Asli

Angel Graceline

Seorang pelajar dengan minat tulisnya.

Aku, Pengusaha Cilik?

Diperbarui: 10 Agustus 2020   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: instagram @thriftingsugar

Halo Sahabat Pembaca, selamat pagi, siang, ataupun malam dimana pun kalian berada! Tak terasa tahun ini berlalu begitu cepat bukan ? Rasanya baru kemarin bersinggah di pertengahan Maret, kini kita sudah berada di pertengahan tahun. Menyedihkan? Tentu. Tetapi bagiku, ini bukan alasan untuk bermalasan dan berubah menjadi kaum rebahan. Nah, ini dia cerita pengalaman quarantine-ku tahun ini!

Saat pasien positif terkena COVID-19 disahkan pada 2 Maret 2020, keadaan sedikit demi sedikit mulai ricuh. Sekolah mulai menerapkan study from home, kantor-kantor mulai menjalankan work from home, protokol kesehatan pun wajib diterapkan. Sebagai seorang siswa, perubahan drastis ini pun turut aku rasakan.

Jujur, perubahan terbesar yang aku alami sebagai seorang siswa adalah menurunnya etos pembelajaranku. Semangat belajar dan mengerjakan tugasku yang membara sedikit demi sedikit meredup. Hal yang menjadi prioritasku kala study from home adalah menonton drama korea dan bermalas-malasan. 

Namun, tak butuh waktu lama bagiku untuk tersadar akan kesalahanku. Aku yang mulai merasa diriku berubah menjadi sobat rebahan, mulai mencari kesibukkan tersendiri.

Kala itu, aku mencoba berolahraga, memasak, dan menggambar. Tetapi, tidak ada yang menumbuhkan semangat dan ketekunan dalam diriku. Sampai akhirnya, pada 22 April 2020, aku menyalurkan minat fashion-ku ke dalam dunia bisnis. Aku mendirikan bisnis kecil bernama @thriftingsugar di platform inst*gram. Istilah thrifting berarti menyimpan uang dengan baik (baca: mengirit). Selain itu, thrifting kerap diartikan berbelanja barang-barang layak pakai (bekas ataupun baru) dengan harga terjangkau.

sumber: instagram @thriftingsugar

Sebagai seorang siswa berumur 16 tahun, adakalanya aku merasa belum layak dan tidak percaya diri. Namun setelah aku pikir-pikir, sudah sepatutnya aku percaya diri dan bangga ! Bagiku, seorang siswa tidak hanya bertanggung jawab untuk belajar dan meraih nilai memuaskan, seorang siswa  pun seharusnya mencari pengalaman hidup  untuk masa depan yang lebih terukur.

Selama menjalani hari-hariku membangun onlineshop ini, aku belajar untuk merasa puas dan bangga terhadap diriku sendiri. Aku bangga karena dapat mengubah situasi quarantine ini menjadi suatu hal produktif yang aku sukai. Tak dapat dipungkiri, tentu ada hari-hari yang lelah dan membuatku ingin cepat menyerah. Namun, aku selalu mengingatkan diriku untuk tetap berjalan melalui ombak dan petir yang menghadang.

Sobat pembacaku, seorang milenial harus berkreasi dan menjadi kreatif ! Keadaan yang tidak produktif bukanlah sebuah tembok penghalang yang dapat dijadikan alasan untuk tidak berkreasi. Sebagai generasi yang akan menjadi penggerak dalam memajukan roda negara ini, sepatutnya kita menyebarkan kreasi dan minat masing-masing untuk hal yang positif.

Yuk! Jangan menetap lama-lama sebagai sobat rebahan dan ubah waktu ini menjadi bagian dalam hidupmu yang lebih kreatif dan membanggakan.

Salam, Generasi Penerus Negeri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline