Lihat ke Halaman Asli

Rusia Dijadikan "Kambing Hitam" oleh NATO, Erdogan: Provokasi Bukanlah Perdamaian

Diperbarui: 18 November 2022   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Recep Tayyip Erdogan (sumber: viva.co.id/Radhitya)

Insiden mengejutkan terjadi di Polandia, tepatnya di Desa Przewodow, dekat perbatasan Polandia-Ukraina. Sebuah rudal jatuh dan menewaskan setidaknya 2 orang, Selasa (15/11/22) lalu.

Mulanya NATO dan Barat langsung menuduh yang bertanggungjawab atas jatuhnya rudal tersebut adalah Rusia. Seperti yang diungkapkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Saya yakin itu bukan rudal kami atau serangan rudal kami," jelas Zelensky.

Rusia dituduh memancing terjadinya Perang Dunia 2 dengan menyerang salah satu negara yang tergabung dalam Pakta Warsawa (NATO), yang mana jika salah satu negara anggota NATO diserang, maka anggota yang lain boleh menyerang balik.

Seakan menelan ludah sendiri, 1 hari kemudian, diketahui bahwa rudal yang meluncur di Polandia tersebut adalah milik angkatan militer Ukraina sendiri.

Beberapa saat pemberitaan adanya rudal yang jatuh di Polandia, Joe Biden dan beberapa wakil Eropa mengadakan rapat darurat ditengah-tengah pagelaran G20 2022 Bali Indonesia.

Tidak seperti negara-negara Eropa lain yang langsung menyalahkan Rusia secara sepihak, Joe Biden lebih memilih tenang dan menunggu penyelidikan kenapa rudal tersebut bisa jatuh di Polandia.

"Berdasarkan lintasannya sepertinya rudal itu tidak ditembakan dari Rusia, tapi kita lihat saja nanti," ujar Biden dalam rapat darurat saat KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/22).

Meski sudah terbukti bahwa rudal tersebut bukan dari Rusia, pihak NATO dan Barat tetap menyalahkan Putin yang dinilai telah memulai peperangan Rusia-Ukraina.

Ini bukan salah Ukraina, Rusia yang tetap bertanggungjawab karena melanjutkan perang ilegal menyerang Ukraina," ujar Sekjen NATO Jeans Stoltenberg, dalam rapat di Brussel Belgia, Rabu (16/11/22) lalu.

Ditengah Rusia yang diserang habis-habisan oleh Barat, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan tegas membantah bahwa rudal tersebut berasal dari Rusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline