Lihat ke Halaman Asli

Hacker Bjorka Berulah Kembali, MyPertamina Jadi Sasaran

Diperbarui: 12 November 2022   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hacker (sumber: course.net.com/cnblogadmin)

Kehadiran hacker pada bulan September lalu sempat menghebohkan dunia maya, khususnya media sosial twitter dan telegram. Seorang yang mengaku bernama Bjorka tersebut berhasil meretas data-data pribadi penduduk, para pejabat pemerintahan Indonesia, seperti Puan Maharani dan Luhut Panjaitan.

Tidak berhenti disitu, Bjorka juga meretas situs Kominfo dan sempat mengejek sosok Ketum Kominfo, Johnny G Plate dengan mengatakan idiot. Bjorka juga mengklaim berhasil mengungkap dokumen rahasia supersemar di masa Presiden Soeharto dan dalang pembunuhan aktivis Munir.

Setelah segala aktivitas peretasan yang dilakukan Bjorka tersebut, ia kemudian menghilang seketika ketika terjadi segala macam tragedi di Indonesia, antara lain tragedi Stadion Kanjuruhan dan momen kenaikan BBM yang saat ini masih menjadi polemik di masyarakat.

Bicara tentang kenaikan BBM, akhir sosok hacker yang mengaku berasal dari Polandia tersebut muncul ke permukaan. Kali ini aplikasi MyPertamina menjadi sasaran cyber crime Bjorka.

MyPertamina sendiri digunakan sebagai aplikasi pembayaran untuk pembelian BBM, yang diadakan untuk mengoptimalkan BBM subsidi pada masyarakat biasa yang terhubung dengan pembayaran e-wallet LinkAja.

Bjorka mengklaim berhasil meretas data pada aplikasi MyPertamina dari data-data seperti email, NIK, NPWP, nomer telpon, dan pengeluaran penggunaan.

Dalam keterangan Bjorka di Breach Forum (situs hacker menjual data hasil peretas) ia mengatakan tentang aplikasi MyPertamina yang baru saja dibuat oleh pemerintah Indonesia.

"MyPertamina adalah platform layanan finansial digital dari pertamina yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja. Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran non tunai saat mengisi bahan bakar di SPBU," tulis Bjorka, Kamis (10/11/22) lalu.

Data MyPertamina tersebut dijual oleh Bjorka dengan kisaran harga 25 ribu dollar AS, atau setara dengan 392 juta dengan pembayaran bitcoin.

Menanggapi peretasan yang dilakukan oleh Bjorka, staf keamanan Telkom dan Pertamina saat ini sedang melakukan penyidikan untuk mendalami apakah data-data yang dicuri Bjorka sangat penting.

Pada akhirnya Bjorka muncul kembali, namun hacker ini muncul di waktu yang kurang tepat, sebab ia harusnya bisa saja meretas CCTV Stadion Kanjuruhan untuk mengetahui siapa dalang dibalik peristiwa yang merenggut nyawa setidaknya 135 nyawa, atau CCTV rumah Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir Yoshua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline