Lihat ke Halaman Asli

Jalan Gula dan Karet Surabaya, Potret Kawasan Bersejarah dan Estetik Tempo Dulu

Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sudut Jalan Gula Surabaya yang memberikan kesan zaman dulu (sumber: putramentari.com)

Indonesia baru saja merayakan hari jadi yang ke-77 tahun, tepat pada Rabu, 17 Agustus 2022 yang lalu. Serangkaian upacara pengibaran bendera dan perlombaan mewarna HUT RI tersebut.

Hari kemerdekaan Indonesia tentu menyimpang sangat banyak nilai sejarah didalamnya, disana tersimpan perjuangan, tumpah darah para pahlawan yang dengan gigih maju di medan perang melawan penjajah demi meraih kemenangan yang seutuhnya, sehingga bisa lepas dari belenggu kesengsaraan.

Berbicara soal sejarah, tentu disetiap daerah memiliki cerita sejarahnya masing-masing, tidak terkecuali Kota Surabaya.

Kota Surabaya
Surabaya merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Timur, dan sekaligus menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta. Kota ini memiliki luas 374 km persegi. Memiliki julukan "Kota Pahlawan", dimana sarat akan nilai sejarah, utamanya momen 10 November, dimana kala itu arek-arek Suroboyo berjuang dengan persenjataan sederhana, melawan gempuran tentara Inggris dan sekutunya yang bersenjata canggih.

Pada akhirnya masyarakat Surabaya sukses memukul mundur para penjajah, meski harus menumpahkan ribuan, bahkan ratusan nyawa para pejuang, dari yang muda hingga tua.

Potret patung Soekarno bersama Hatta di kawasan wisata Tugu Pahlawan Surabaya (sumber: ngopibareng.id)

Hari itu, bertepat pada 10 November 1945 ditetapkan sebagai "Hari Pahlawan" di seluruh Indonesia yang diperingati hingga saat ini. Dari berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Surabaya, tentu menyisakan yang namanya peninggalan sejarah.

Sejarah Jalan Gula dan Karet
Kota Surabaya memiliki berbagai kawasan bersejarah, seperti Jembatan Merah, Tugu Pahlawan, Masjid Ampel Surabaya, Gedung Siola, Museum 10 November, serta Jalan Gula dan Karet.

Bicara soal kawasan Jalan Gula dan Karet, tentu orang asli Surabaya dan sekitarnya tidak lagi asing dengan kedua jalan ini, khususnya bagi para fotografer.

Bukan tanpa alasan kedua jalan ini sangat disukai oleh para fotografer, sebab disana kita akan disuguhkan vintage tempo dulu, serta memiliki sejarah yang bikin penasaran tentunya.

Jalan Karet sendiri berada dikawasan Tunjungan, dulunya dikenal dengan nama Chinesevorstraat. Disepanjang jalan, kita akan disuguhkan pemandangan berupa bangunan-bangunan khas Belanda yang berjejer rapi dan masih sangat dijaga keasliannya.

Pada tahun 1700-1800an, Jalan Karet ini merupakan jalur perdagangan utama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang menuju Pelabuhan Kalimas. Lantaran menjadi jalan utama, maka Pemerintah Kolonial Belanda kali itu mendirikan bangunan-bangunan pemerintahan untuk menunjang keberlancaran perusahaan perdagangan kongsi terbesar tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline