Sebagai pelapis lantai, karpet memang memiliki fungsi utama sebagai pemanis ruangan. Lantas, apakah keberadaannya dapat mengubah energi yang mengalir dalam ruang?
Selain memberikan kenyamanan karena kelembutan dan turut meredam kebisingan, nyatanya warna karpet juga mempengaruhi pergerakan energi dalam ruang. Semisal bila memakai karpet biru yang menyimbolkan unsur air seperti halnya warna hitam. Sementara karpet hijau mewakili elemen kayu dan karpet merah, merah marun atau merah anggur merupakan unsur api.
Seperti halnya warna cat dinding, lantai juga mencakup area yang luas sehingga warna lebih terlihat. Alhasil, hal ini juga memiliki mempengaruhi pada ruangan serta pengaruh psikologis pada orang yang menggunakan ruangan.
Nah, selain keberadaan lantai yang harus sejajar sehingga tidak menimbulkan masalah keseimbangan bagi penghuni, warna karpet juga harus berbaur dengan semua elemen ruangan. Hindarilah warna karpet yang monoton menjadi warna merah atau kuning keemasan yang bakal membawa keuntungan.
Kita juga bisa memakai komposisi warna terang/berwarna-warni pada karpet agar membawa suasana menyenangkan. Pasalnya, bila hanya didominasi satu warna, ruang akan terlihat sepi hingga tidak menjadi kondusif guna pergerakan energi.
Warna Sesuai Arah
Jika kita memiliki pintu di selatan, maka warna karpet yang mendominasi dapat mewakilinya setelah masuk ke ruangan adalah pemandangan karpet merah, karena selatan mengisyaratkan api. Dengan pola karpet merah ini, dipercaya membuat keluarga penuh energi, serta membawa ketenaran dan keberuntungan.
Jika pintu dibuka di timur, maka yang bisa dipilih adalah dominasi warna hijau guna meningkatkan semangat dan memiliki efek positif pada kekayaan. Bila dari barat daya dan timur laut, warna yang beruntung adalah dominasi kuning, karena dapat turut meningkatkan kekayaan dan juga keharmonisan keluarga.
Sumber: Propertykita
Follow Us: @Propertykitacom Our Gallery: Pinterest.com/Propertykita