Lihat ke Halaman Asli

Seandainya Rumah Sakit Pemerintah Itu Nyaman

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari aku dan suami bergegas menuju rumahsakit untuk memeriksakan putri bungsu kami yg baru berusia 7 bulan.
Dengan berbekal kartu asuransi dari tempat suamiku bekerja,kami mencoba berobat ke salah satu rumahsakit swasta yg menjadi salah satu rujukan dari perusahaan asuransi tersebut.
Padahal tak satu pun dari sekian banyak rumahsakit yg menjadi rujukannya pernah menjadi tempat keluarga kami berobat.

Sampai di Rumahsakit yg artinya dalam bahasa inggris diamond,sedikit terkejut.
Pasalnya di lobi utama,tak tampak seperti rumahsakit.
entahlah..mungkin sedikit norak..tapi memang benar adanya.
ruang pendaftaran pasien mirip seperti customer service di bank2 besar.dengan sofa2 yg empuk dan nyaman.
Disebelah kiri bagian lobby ada kafe yg wangi cappucino nya merebak seakan memanggil orang2 untuk segera mencicipinya.
Ini hotel apa rumahsakit sih..? Pikirku saat itu.
Setelah mendaftar,mengisi formulir pasien (karna baru pertama kali berobat) kami dirujuk ke lantai 3.
Rupanya di lantai itu khusus untuk ruang periksa anak2.ruang tunggunya luas dan nyaman,dengan area playground yg lumayan luas,taman terbuka dengan kolam air mancur,aquarium air laut yg di isi dengan ikan hias warna warni yg indah dan ada kafe kecil disudut ruang tunggu dengan view taman air mancur.

Sejenak tertegun...membayangkan berapa tarif yg harus dibayar untuk berobat.
Alhamdulilah..karna menggunakan jaminan asuransi kami tidak dipungut biaya apapun kecuali parkir motor :)
Yg ada dipikiran saat itu..seandainya..rumahsakit pemerintah bisa senyaman itu.
Seandainya ada sofa2 empuk yg membuat si pasien merasa nyaman saat antri,ruangan yg luas dan berhawa sejuk,pemandangan yg hijau meskipun di lantai atas,tempat bermain anak2 yg nyaman..aahhh..itu hanya sebatas khayalku saja.
Tentu mereka,si pasien harus mengeluarkan biaya extra jika ingin yg demikian.

Seandainya pemerintah tidak menutup mata...
Seandainya hati mereka bisa terbuka...terenyuh melihat kondisi balai pengobatan,rumahsakit pemerintah yg terlalu ramai,sumpek,kursi yg keras,ruangan yg sempit.belum lagi perlakuan pegawainya yg kurang ramah terhadap pasien.
Entah kenapa pasien miskin seperti bolla.oper sana sini untuk mengurus sesuatu.
Seperti tidak mau tau,pemerintah tidak memperdulikan fasilitas rakyat,yg seharusnya bisa lebih nyaman,lebih layak..padahal semuaa bayar lho...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline