Lihat ke Halaman Asli

Aminah

Pelajar di SMAN 1 Kelumpang Hilir

Hakikat yang Diregut

Diperbarui: 16 September 2019   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

    By :Aminah (Amira Armita Putri)

Kebebasan dan kebahagiaan adalah hak mutlak setiap manusia. Sebab tidak ada pasal yang menyebutkan bahwa kebebasan dan kebahagiaan adalah hak milik bagi dia yang kaya ataupun yang pintar saja. Tapi pada kenyataannya hal tersebut tidak selamanya benar. Buktinya masih banyak pemberlakuan yang miskin akan dijauhi dan yang bodoh akan tereliminasi, entah dari segi pergaulan ataupun aktifitas sosial.

Kalian boleh saja mengelak statement di atas, tapi melalui pelbagai kasus yang saya hadapi pribadi, dunia tidak sebaik itu. Ini bukan masalah prakonsepsi antarpribadi, tapi ini hanya sebatas cerita yang saya alami. Saya harap ini tidak menimbulkan miskonsepsi.

Tidak semua anak bisa memiliki banyak teman, tidak semua orang bisa menyampaikan apa yang dia fikirkan dan tidak semua individu bisa meraih kebebasan. Masih banyak jiwa-jiwa yang dikurung karena perbedaan status sosial, menjadi tidak berharga karena dicap dengan stempel kebodohan, menjadi yang terbuang karena gelar ketidaknormalan.

Akhirnya mereka harus dimutasi dari dunianya sendiri, ironi memang, tapi ini hanya sebagian kecil dari cerita seorang anak kecil. Entahlah, saya tidak cukup pintar untuk mengutarakan apa yang saat ini saya rasakan. Bahkan saya tidak tahu kemana arah tulisan ini saya tunjukkan. Tapi satu hal yang saya tahu, bahwa di balik tawa-tawa kalian masih ada tangis-tangis yang tidak kalian dengar. Entah dari teman kalian, entah saudara ataupun tetangga kalian. Satu hal yang ingin saya pertegaskan, bahwa yang tersenyum dan tertawa bersama kalian belum tentu benar-benar melakukan hal yang sama saat mereka sendirian.

Ketidaksanggupan mereka dalam mengenyam penderitaan bisa saja menjadi alasan mereka melakukan pemberontakan. Jadi, jangan salahkan mereka yang bersalah secara sepenuhnya, tapi cobalah lihat diri kalian sudahkah kalian membuka mata untuk lingkungan kalian?

Kotabaru, 15 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline