Lihat ke Halaman Asli

Aminuddin

Jurnalis purna

Kurangi Pemakaian Minyak Goreng

Diperbarui: 18 Maret 2022   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minyak goreng. Foto: suara. com

HET Minyak Goreng Dicabut

Kurangi Pemakaian Minyak Goreng

Oleh aminuddin

SEMAKIN mendekati bulan suci Ra madhan masyarakat dihadapkan pada naiknya harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng. 

Di Provinsi Sumsel, pasca pencabutan HET minyak goreng, harga minyak goreng langsung melejit di pasaran.

Harga minyak goreng yang sebelumnya Rp 14.000 per liter naik menjadi Rp 25.000 hingga Rp 27.500 per liter nya. 

Ironisnya, meski terjadi kenaikan harga, stok minyak goreng di berbagai daerah di Sumsel, seperti Pagaralam dan Banyuasin, justru masih kosong. 

Hal ini tentunya membuat masyarakat kian bingung dan panik. Se mentara minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari untuk memasak. 

Kenaikan dan masih langkanya minyak goreng di pasaran menjadi perhatian Gubernur Sumsel, H Herman Deru. 

"Saya mintak pemerintah pusat s tu layer saja. Misal di perizinan, in dustri atau distribusi. Dikasihkan ke pemerintah daerah sehingga bisa dikontrol, " kata Deru. (Sripo, Jumat (17/3) 

Permintaan orang nomor satu di Sumsel ini selayaknya diapresiasi. Paling tidak kenaikan harga minyak goreng ini tidak berkelanjutan dan merembet ke berbagai sektor dan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline