Lihat ke Halaman Asli

Aminuddin

Jurnalis purna

Kemah Roboh

Diperbarui: 18 Januari 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemah Roboh

Oleh aminuddin

ADA momen yang tak bisa saya lupakan seumur hidup. Selain lucu juga kalau dipikir bikin malu sendiri. 

Dulu, sekitar tahun 70-an, saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sekolah kami mengadakan perkemahan. 

Lokasinya berada di sekitar sekolah. Tentu saya dan teman-teman sangat bersemangat mengikuti perkemahan ini. Ingin merasakan bagaimana rasanya berkemah. 

Malam harinya hujan turun deras. Awalnya biasa-biasa saja. Tapi, karena deras disertai angin, kemah kami roboh. 

Basah kuyup lah kami. Di tengah hujan deras itu kami tinggalkan kemah dan mengungsi ke kelas. 

Kemah baru diperbaiki keesokan harinya. Kami akhirnya lega. Tidak terjadi apa-apa. Meski malu hati dan kena marah guru pengawas perkemahan. 

Momen lain yang tak bisa dilupakan adalah ketika saya sering bolos. Tidak masuk sekolah. 

Kemudian ada guru yang sampai menangis melihat kenakalan kami di dalam kelas. 

Juga saat guru yang mengajar pelajaran tertentu tidak ada. Berhalangan hadir. Ribut sekelas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline