Lihat ke Halaman Asli

Amel Kusuma

Hidup harus selalu bahagia

Berawal dari Suka Mata Pelajaran Olahraga hingga Membawanya Produktif di Bidangnya

Diperbarui: 16 April 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Olahraga merupakan bidang pelajaran yang tidak hanya diperuntukan kaum laki-laki saja, namun olahraga juga dapat diperuntukkan kaum perempuan. Bermula pada rasa sukanya terhadap mata pelajaran olahraga, Rizki Ayun Agidiya Sari berhasil memenangkan lomba lari 400 m putri tingkat kabupaten Grobogan.

Rizki Ayun Agidiya Sari adalah seorang wanita yang lahir pada tanggal 14 April 1999, beralamatkan di desa Grobogan, Jawa Tengah. Saat ini Rizki Ayun sedang menempuh pendidikan di universitas Ahmad Dahlan program studi ilmu komunikasi, tahun 2018. Ia memiliki kemampuan cepat dalam berlari sehingga ia pernah menjadi juara lomba lari. Kemampuan cepat berlari tersebut diperolehnya karena sering latihan.

Menurutnya lari merupakan olahraga yang sangat simpel dan semua orang bisa melakukannya."Karena simpel, tinggal lari tidak perlu banyak aturan", ucap Rizki Ayun pemenang lomba lari 400 m putri juara 1 tingkat kabupaten Grobogan 2016 silam. Juara tersebut diraihnya setelah sempat tidak diikutkan lomba karena jadwal yang bertabrakan dengan lomba pencak silat.

Namun disaat kelas XI yaitu saat-saat terakhir sebelum fokus ujian tiba, Rizki Ayun diminta untuk ikut lomba lari karena pada saat itu jadwal lomba lari dengan jadwal lomba pencak silat berbeda. "Awalnya saya tidak menyangka, setiap hari latihan lari di jalan raya tapi tidak tahu kenapa saat hari perlombaan lari, muter lapangan itu rasanya sangat enteng", ucap Rizki Ayun pemenang lomba lari 400 m putri juara 1 tingkat kabupaten Grobogan.

Selain sempet menjuarai lomba lari, Rizki Ayun juga sempat menjuarai lomba pencak silat. Beberapa perlombaan yang pernah di ikutinya pun beragam, mulai dari lompat tinggi, lompat jauh, pencak silat dan lari. Awal mula Rizki Ayun tertarik untuk bergabung dalam perguruan tinggi silat (PSHT) adalah senang ketika melihat warga silat melakukan latihan fisik hingga kemudian ia di daftarkan untuk mengikuti lomba dan saat duduk di bangku SMA kelas X, ia mendapatkan juara III serta mendapatkan juara II saat ia kelas XI."Awalnya saya hanya senang melihat orang-orang latihan silat, lalu saya mencoba ikut-ikutan hingga pada akhirnya saya mengikuti suatu perlombaan dan syukur Alhamdulillah saya mendapatkan juara", tuturnya.

Saat ini Rizki Ayun sudah menduduki sabuk putih mori sebagai warga PSHT. Rizki Ayun mulai mengikuti pencak silat sejak duduk di kelas II SMP dan menjadi pelatih silat pada waktu kelas 1 SMA. Menurutnya pencak silat merupakan sebuah usaha untuk melindungi diri dari kejahatan yang mungkin bisa menimpanya.

Rizki Ayun berpendapat bahwa wanita tidak harus menggantungkan diri kepada laki-laki untuk dilindungi, tapi wanita juga boleh belajar untuk melindungi dirinya sendiri melalui ilmu bela diri. Jadi tidak ada alasan untuk di katakan makhluk lemah karena faktanya ia sudah membuktikan bahwa perempuan mampu belajar ilmu tersebut. Ia juga berharap para wanita di luar sana tidak takut mengekplor kemampuannya di bidang olahraga seperti lari, silat, loncat tinggi dan lain sebagainya karena stigma yang sudah beredar di masyarakat bahwa wanita harus feminin dan gerak geriknya gemulai.

_ Amalia Kusuma Wardani, Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline