Lihat ke Halaman Asli

Warga Bantaeng Sikapi 1 Muharram 1439 H dengan Berhijrah

Diperbarui: 21 September 2017   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Bantaeng ajak wargaNA senantiasa berhijrah agar Bantaeng tidak kembali terpuruk seperti 10 tahun silam (21/09).

Tahun Baru Islam 1439 H, tepatnya 1 Muharram yang bertepatan dengan 21 September 2017 diperingati dengan pawai Hijratul. Peringatan ini lazim dilaksanakan tiap tahun di Kabupaten Bantaeng. Dimana tahun ini ribuan warga berkumpul di Kantor Bupati Bantaeng sejak pagi buta sekitar pukul 06:00 Wita. Dari tempat ini bergerak menuju Pantai Seruni Bantaeng. Ramainya warga memadati jalan-jalan sekitar wilayah perkotaan Bantaeng juga menjadi media yang mampu menepis mitos akan bulan Muharram yang dianggap panas sebagian kalangan.

Hakikat memperingati Tahun Baru Islam dalam rangka mengenang kembali peristiwa hijrah yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW bersama para sahabat dari Mekah menuju Madinah pada 622 Masehi. Mengenang peristiwa itu sekaligus mengajak kita lebih mendalami makna hijrah sesungguhnya untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di era moderninsasi. Hijrah bukan sekedar pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Namun hijrah yang memang diperintahkan Allah SWT dijadikan strategi perjuangan dalam dakwah Islam.

Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr (Bupati Bantaeng) dalam sambutannya mengungkapkan, "Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Kalau kita saat ini Alhamdulillah mensyukuri apa yang telah kita capai di tahun 1438 H. Dan tentu kita berdo'a tahun 1439 H harus lebih baik. Tahun ini adalah tahun politik, akan menentukan perjalanan Bantaeng ke depan. Insya Allah tahun depan, suka atau tidak suka, saya harus berhenti. Saya serahkan pada kita semua untuk mengawal suksesi ini."

Bupati dua periode ini menggambarkan bagaimana perjuangannya membangun Bantaeng selama kurang lebih 10 tahun. Apa yang dilakukan 9 tahun lalu disebutnya bagian dari berhijrah. "Saya ingat betul saya hijrah dari Makassar ke Bantaeng. Betapa beratnya menghadapi Bantaeng saat itu karena manajemen konflik. Saya paham bahwa ini harus kita tinggalkan. Tahun 2018 ini akan subur kalau kita tidak bisa mengendalikan diri. Kita tidak perlu saling merendahkan, mencemooh dan sebagainya. Itu bukan budaya orang Bantaeng. Alhamdulillah hampir 10 tahun daerah kita benar-benar nyaman, tenteram. Saya yakin dan percaya, kalau tidak kita kendalikan ini, kita akan kembali sama seperti 10 tahun yang lalu." tambahnya.

Kamis pagi itu (21/09), Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng (H. Sahabuddin) mendapat kehormatan mengangkat bendera start. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (Abdul Wahab), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng (H. Muhammad Yunus), Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng (Syamsul Suli), Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng (Ansar Tuba) dan para Kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Didominasi pakaian serba putih Warga begitu antusias melewati jalur yang telah ditentukan panitia. Tentu saja doorprize menanti seluruh peserta di Tribun Pantai Seruni Bantaeng. "Hadiah utama berupa umroh menjadi penyemangat bagi kami semua. Alhamdulillah kita bersyukur dan semakin bersemangat untuk selalu ikut." tutur Amiruddin (Guru Al-Qur'an Hadits pada MA Ihya Ulumuddin, Kampung Beru, Kecamatan Gantarang Keke).

Tentu saja hadiah utama yang diraih siswinya (Nanda Arisma) pada usia 17 tahun adalah anugerah amat nikmat di Tahun Baru Islam 1439 H. Tak terkecuali sejumlah hadiah lainnya seperti sepeda motor, handphone, mesin cuci, televisi, kompor gas dan sebagainya. Indahnya 1 Muharram 1439 dirasakan sebagai momentum untuk berbuat semakin baik sesuai tuntunan Islam. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline