Lihat ke Halaman Asli

Konstan Aman

Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Harga Kakao Meninggi, Petani Kok Buntung?

Diperbarui: 29 April 2024   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- Kebun Kakao Warga Konawe Selatan. (Humas Kementan via Tribunnews)

Situasi yang sangat langka bahkan kontras dari biasanya. Bahwa kebahagiaan terbesar dari seorang petani adalah ketika produktivitas pertaniannya disambut dengan harga pasaran yang tinggi.

Akan tetapi kondisi ini justru sangat kontras dengan petani kakao khususnya yang ada di kampung. Kegelisahan justru semakin menjadi-jadi ketika mendengar harga komoditas yang satu ini sangat menjanjikan.

Dilansir dari CNBC Indonesia, harga komoditas kakao atau coklat melonjak signifikan sepanjang tahun 2024. Terhitung sejak awal tahun 2024 hingga perdagangan Kamis (21/3/2024) komoditas kakao mencetak rekor kenaikan sebesar 104% di level US$8.559 per ton.

Per medio April 2024, satu kilogram biji kakao kering dipasok dengan harga 172.500 hingga 200.000 rupiah. Dan kemungkinan besar akan terus mengalami kenaikan pada bulan-bulan ke depan.

Sebagaimana dikutip dari KompasTV, melonjaknya harga kakao di Indonesia dipengaruhi oleh anjloknya produksi kakao di Pantai Gading sebagai salah satu penghasil kakao terbesar di dunia. Kenyataan ini berimbas pada menurunnya bahan baku untuk industri di dalam negeri.

Mendengar isu harga yang bukan kaleng-kaleng tersebut, membuat semua petani di kampung melempem dalam kegalauan.

Potret buah kakao yang terserang penyakit busuk buah (sumber: congkasae.com)

Realitas Petani Kakao di Kampung

Secara umum, wilayah Manggarai Raya (Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur) tergolong sebagai daerah yang subur sehingga cocok untuk ditanami beraneka macam komoditas pertanian termasuk salah satunya adalah kakao.

Beberapa daerah sebagai sentra penghasil kakao terbesar seperti Kisol, Kecamatan Kota Komba dan hampir sebagian di wilayah kabupaten Manggarai Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline