Lihat ke Halaman Asli

Amanda Nasution

Freelancer bloger

Disainer Indonesia di Ajang Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Rusia Virtual

Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok by IFC/ISEF

Assalamu'alaikum, Readers

Dalam ajang pameran bernuasa halal, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke tujuh yang diselenggarakan secara virtual, melalui sektor fashion, yang bekerjasama dengan Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) dengan tujuan untuk membantu pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di bidang fesyen agar dapat "naik kelas" dengan "go global".Mem berikan dukungan untuk 10 fashion designer yang berkolaborasi dengan 4 brand aksesori untuk menampilkan koleksi modest wear dalam ajang Virtual Fashion Show MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA pada tanggal 23 Oktober 2020 yang ditayangkan secara virtual melalui lebih dari 100 platform digital, antara lain YouTube ISEF Indonesia.

Jujur sih, aku masih sering banget kaget dengan hasil karya disainer Indonesia yang mampu malang melintang didunia fashion internasional. Bahkan ditengah pandemi yang melanda seluruh bagian dunia.

Para disainer tetap berkarya dan terus berusaha bertahan dengan karya-karya inovatif mereka, dan masih terus melakukan kegiatan yang menyokong kehidupan dunia industri fashion Indonesia, dan tetap bisa berbicara banyak di kancah internasional. 

Bahkan para disainer ini mampu membantu para usaha kecil dengan menggunakan material lokal yang dihasilkan para pelaku UMKM. Se Seperti Wignyo yang tetap membina pengrajin tenun dengan memberikan edukasi dan menggunakan kain hasil tenun para pengrajin untuk material busana karyanya.

Dan inilah 10 disainer dan 4 brand aksesori Indonesia diajang MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA :

1. VIVIZUBEDI

dok by IFC/ISEF

VIVIZUBEDI, Menampilkan koleksi eksklusif bertema Archipelago series "HUMBANUA" yang menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu kain sasirangan khas Borneo dengan motif sarat makna filosofis dan tenun Sumba yang menggambarkan kekuatan dan keramahan masyarakat Sumba. Potongan busana dibuat mengikuti tren padu-padan masa kini.

2.  Wignyo & Rorokenes

dok by IFC/ISEF

Wignyo, menampilkan koleksi bertema "Monochrome" dengan menggunakan material tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) motif Houndstooth yang dibuat oleh para perempuan perajin tenun di Sukabumi, Jawa Barat. Motif tenun ini identik dengan warna monokrom yang menciptakan kesan modern sekaligus dinamis sesuai selera pasar global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline