Menurut WHO, kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu mampu mewujudkan keinginannya melalui kemampuan untuk mengelola pikiran dengan wajar, untuk berpikir secara kritis dan bekerja secara produktif.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, menjelaskan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berumur lebih dari 15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa yang banyak mengalami gangguan kesehatan mental kebanyakan adalah remaja, dimana pada usia mereka terjadi emosi yang masih belum stabil dan menyebabkan mengalami gangguan kesehatan mental.
Faktor yang menjadi penyebab kesehatan mental terganggu itu banyak, diantaranya masalah keluarga, pernikahan, gaya hidup, ekonomi, social dan factor lingkungan sekitar lainnya.
Tetapi kebanyakan masalah kesehatan mental remaja ini berhubungan dengan factor keluarga yang berarti masalah terjadi di lingkungan keluarga.
Pada masa sekarang masih banyak orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi seperti yang diinginkan orang tuanya. Bahkan mereka dipaksa menjalani apa yang tidak mereka suka. Dari tekanan itulah muncul beban pikiran yang membuat remaja berpikiran bahwa mereka harus menjadi apa yang diinginkan orang tuanya.
Kasus yang banyak terjadi dikalangan remaja sekarang menunjukkan bahwa kesehatan mental yang terganggu, sekarang sudah tidak asing lagi bagi kita.
Faktor lainnya yang dapat menimbulkan kesehatan mental yang kurang baik itu banyak, entah itu pikiran yang tidak tersampaikan, keinginan yang tak terwujud, atau ketakutan akan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Kita tidak tahu apa penyebab pasti kesehatan remaja ini terganggu. Tetapi,itu semua bias diupayakan agar bangsa ini dapat melahirkan generasi-generasi yang sehat fisik maupun mentalnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu memperbaiki apa yang menjadi sumber masalah mereka. disini, keluargalah yang memberi peran penting dengan menjadi tempat berkeluh kesah dan saling bertukar pikiran dapat menjadi obat untuk para remaja yang memiliki kesehatan mental yang terganggu.
Oleh karena itu, sebagai orang tua yang merupakan orang terdekat dari remaja tersebut sepatutnya bias menjadi obat dari segala penyakit yang mereka hadapi, tidak meksakan kehendak yang harus mereka capai dan biarkan mereka berekspresi sesuai apa yang mereka mau dan apa yang mereka kuasai merupakan salah satu upaya kecil untuk mendukung mereka dan untuk mengurangi jumlah anak yang memiliki gangguan mental.
Sayangilah generasi penerus bangsa, jika kedepannya kesehetan mental remaja dapat terjaga sehat jugalah negara kita berkembang kedepannya.