Lihat ke Halaman Asli

Alviyatun

ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pengorbanan Sebatang Nyiur

Diperbarui: 2 Juni 2021   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : https://cdn.pixabay.com/

Menjulang tinggi batang tubuh berjajar mematri
Menyimbol kekuatan, kekokohan diri
Walau tanpa ranting, dedaunannya ikhlas mengayomi
Bahkan bunga dan buahnya terpetik sebagai nutrisi

Nyiur melambai-lambai di pinggiran pantai nusantara
Bersahabat dengan angin, bercengkrama dan tertawa di angkasa
Meneguhkan ikhlas kepada Tuhan Penguasa alam semesta
Bersahabat dengan manusia, mempersembahkan pengabdian di dunia

Sesungguhnya Nyiur mengisyaratkan hikmah
Sebagai buah teristimewa, karena manusia tak biasa menangkapnya
Ia terjatuh begitu saja
Mungkinkah ia mengeluhkan sakitnya?

Sakit yang belum seberapa, telak kibasan parang bengis menodai hijau kulit dan tubuhnya
Diam...tak berkata-kata
Hanya isyarat kenikmatan memancar bening, menyegarkan dan menyehatkan
Pun demikian, setelahnya dicampakkan...bruk...
Jadilah arang pembakaran tungku-tungku tuan

Tinggi dan kokoh batang tubuhnya bukan wujud kesombongan
Dari sanalah naungan-naungan dihamparkan
Tuan-tuan kelelahan bersandar di tiang-tiang bangunan
Sampai lupa memuji keagungan Tuhan

Nyiur yang dirindukan
Alam masih merindumu, menemanimu menggandeng angin
Tapi bagaimana kini engkau
Jasadmu semakin murung, dalam genangan bebatuan gunung

Pantai tak lagi mendengar nyanyian
Nyiur hijau di tepi pantai
Siar-siur, daunnya melambai
Menghias nusantara indah permai

Bantul, 2 Juni 2021
Salam rindu Nyiur Hijau




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline