Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Covid-19

Diperbarui: 3 April 2020   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mahluk kecil tak kasat mata. Menjelma sebagai bahaya yang nyata. Rupa serta suaranya hanya Terdengar, disaksikan dimedia sosial berita Menanam resah yang membelah piak.

Menyapa dengan duka, hadir sebagai berita nyata dibelahan dunia.
Membuat kita tak lagi bersama, tersisih dari segalanya.

Kepanikan yang mengerikan menjalar
Melebar ke segala penjuru memutuskan temu. Menyisakan ketakutan yang mengakar,
Mewabah pada manusia dalam satu waktu.

Aktivitas mulai terhenti.
Gelisah tak tau arah.
Tangisanpun menyelimuti
Apa yang akan disampaikan.
Mulut terjahit resah.
Apa yang akan dikerjakan.
Langkah merapuh beku.
Apa ia hanya datang mendengur
atau memang ia berbentuk teguran Tuhan?

Dalam isak tertimbun doa
Dalam langkah berbenah,
Dalam sujud pasrah merekah. Dalam sepi bertutur, apa yang salah.
Dalam ramai dikutuk menjadi korban.

Langkah yang terhenti tak dapat mengobati,
Berdiam diri, pasrah dalam duka. Berbenah adalah senjata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline