Lihat ke Halaman Asli

Alve Hadika

Simpatisan Lingkungan

Andaikan Teori "Emotional Bank Account" Diimplementasikan pada Alam

Diperbarui: 3 September 2018   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

billygraham.org

Metode Emotional Bank Account (EBA), yang ditenarkan oleh Stephen Covey, merupakan metode yang kerap kali digunakan oleh manusia dalam berinteraksi dengan keluarga, rekan kerja, teman, dan interaksi-interaksi dengan manusia lainnya.

Sejauh ini saya belum pernah mendengar manusia dengan sengaja mempraktekkan metode ini kepada elemen non-manusia. Sebenarnya EBA itu apa sih? Nah, saya mau coba share bagi temen-temen yang mungkin belum tau.

Gampangnya gini, EBA itu kayak kita lagi nabung di Bank. Nah, di Bank kita nabung dan narik dalam bentuk uang kan. Bedanya, di EBA kita nabung dan narik dalam bentuk emosi.

Misal, saya lagi di kantor, ngga lama Wati datang ke kantor dengan muka yang sumringah, ngasih senyum ke saya, nyapa "selamat pagi" dengan lembut, dan bawain gorengan buat saya. Setelah apa yang dilakukan Wati, kira-kira dia ngasih emosi positif atau negatif kah ke saya? Ya, tentu positif dong ya, karena ga mungkin rasanya sesorang kesel atau marah dikasih service seperti yang Wati berikan ke saya.

Setelah beberapa menit, Joko datang dengan muka kusut, cemberut, bahkan ngomel-ngomel ketika saya belum membuang plastik sisa gorengan tadi. Hal ini tentu membuat Joko seolah-olah telah menabung tabungan emosi negatif ke saya.

Setelah jam makan siang, Joko tiba-tiba datang ke meja saya, dan meminta saya untuk membantunya mengerjakan pekerjaannya. Dan berbarengan dengan itu, Wati juga menghampiri saya, juga meminta saya untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

Logisnya, kerjaan siapa yang lebih dulu akan saya kerjakan? (tentu, tanpa melihat substansi isi pekerjaannya ya, ini dimisalkan jika porsi kerjanya sama-sama penting). Wati yang telah memberikan emosi positif tadi pagi, dan Joko dengan omelannya, tentu saya akan lebih memprioritaskan membantu Wati terlebih dahulu.

Artinya tabungan emosi positif-nya Wati, mendorong saya untuk lebih ingin membalas kebaikannya, sedangkan tabungan negatifnya Joko mungkin akan menyulitkannya jika ingin berkomunikasi atau meminta sebuah hal kepada saya.

Intinya, di teori ini, kita ditugaskan untuk memberikan tabungan positif sesering-seringnya kepada banyak orang yang ada di sekitar kita. Agar kita bisa lebih mudah dalam berinteraksi atau meminta sesuatu kepada seseorang tersebut.

"Semakin banyak tabungan emosi positif kita, semakin mudah kita untuk menyampaikan pesan/meminta sesuatu kepada orang lain "

Nah sekarang, gimana kalo teori EBA kita implementasikan kepada alam?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline