Lihat ke Halaman Asli

Agus Sujarwo

Founder Imani Foundation

Benih Baik Yummy App

Diperbarui: 2 Maret 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada yang berkesan saat saya menyimak kalimat yang dituliskan oleh Winston Utomo, sang pendiri IDN Times, di dalam tajuk "Founders' Letter'" di kanal idn.media beberapa waktu lalu. "When William and I founded IDN Media on 8th June 2014, we started with a vision: to democratize access to accurate, balanced, useful, and positive information and ultimately, to become the voice of Millenials and Gen Z in Indonesia and to bring positive impacts on the society.

Gen Z atau Generasi Z, seperti diungkapkan oleh David Stillman dan Jonah Stillman (2018) di bagian awal buku Generasi Z: Memahami Karakter Generasi Baru yang akan Mengubah Dunia Kerja, merupakan generasi yang lahir dan tumbuh pada saat teknologi digital berkembang dengan cepat. 

Mudah dipahami jika kemudian generasi ini sangat piawai dalam menggunakan gawai, perangkat komputer, juga peranti digital lainnya. Kebiasaan mereka dalam melihat layar ponsel menjadikan mereka begitu akrab dengan stimulus-stimulus visual, seperti mesin pencari Google juga situs berbagi YouTube.

Benih yang Baik

Dan Winston Utomo, lahir di masa sebelum para Generasi Z ini lahir dan tumbuh, atau yang disebut dengan masa Generasi Milenial. Generasi ini memiliki karakter sangat memerhatikan keseimbangan hidup. Mudah dipahami jika kemudian motivasi mereka dalam bekerja juga tidak sekadar untuk mendapatkan kekayaan materi, tetapi juga untuk mendapatkan hubungan yang baik. Hubungan baik dalam arti khusus antarsesama rekan kerja, juga hubungan baik dalam arti umum antara perusahaan tempat mereka bekerja dan lingkungan sosial tempat perusahaan mereka berada.

Saat masih menjadi senior account strategist perusahaan raksasa Google di Queenstown, Singapura, Winston merasakan ada kekosongan kegiatan sepulang dari kantornya. Ia mulai mencoba menulis di blog pribadinya. Tidak disangka dari setiap artikel yang diunggah, senantiasa mengundang perhatian banyak pembaca untuk membaca. 

Insting mudanya mulai terusik. Ia meyakini ada peluang menjanjikan melalui tulisan-tulisan yang ia bagikan. Winston pun mengajak adiknya, William Utomo, peraih Academic Achievement Award dari University of Southern California, Amerika, untuk bersama-sama mendirikan portal berita IDN Times pada 2014.

Seiring waktu dan tentunya agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas, keduanya membangun beberapa saluran yang terhubung dengan portal utama, yakni saluran baca berita IDN App, kecantikan dan gaya hidup Popbela.com, parenting Popmama.com, kuliner Yummy, olahraga ggwp.id, budaya duniaku.com, festival musik soundscape.com, periklanan IDN Ads, pemasaran IDN Creator Network, penelitian IDN Research Institute, yayasan IDN Foundation, IDN Times Community, infografis fyi, eksibisi Indonesia Millenial Summit dan Beauty Fest Asia.

dengan Mata Air yang Jernih

Baik Winston maupun William, keduanya memahami dengan baik bahwa resep rahasia untuk menjadikan IDN Media ---perusahaan yang mereka dirikan berikut saluran pendukungnya--- terus tumbuh dan berkembang adalah sumber daya manusia. Untuk itu, keduanya memastikan bahwa sumber daya manusia yang menjadi bagian langsung dari perusahaan haruslah memiliki semangat tinggi dalam melayani, baik untuk kepentingan internal perusahaan maupun bagi kebaikan lingkungan sosial yang lebih besar.

Untuk mewujudkan sumber daya manusia --- di IDN Media dipopulerkan dengan istilah Timmy --- mumpuni ini, diciptakanlah budaya kerja Timmyness. Timmyness ini memiliki sepuluh komponen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline