Lihat ke Halaman Asli

Alisa Qorry

Mahasiswa

Meneropong Pendidikan Generasi Milenial

Diperbarui: 19 Januari 2024   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://suarapemerintah.id/2021/11/ki-hajar-dewantara-tokoh-pendidikan-sekaligus-wartawan/

Generasi milenial merupakan sekelompok manusia yang cenderung lebih suka dalam memanfaatkan berbagai aktivitas dengan menggunakan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang, aktivitas dalam kehidupan sehari-hari akan sangat terbantu. Seperti dalam pemanfaatan dalam bidang pendidikan, guru akan cenderung lebih mudah dalam menyampaikan materi dengan adanya bantuan perkembangan teknologi yang ada. Guru dapat menyampaikan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang bermacam-macam sehingga peserta didik tidak mudah bosan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dunia pendidikan akan lebih berkembang dan bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, dengan pemanfaatan teknologi, seseorang terkadang lalai dalam menggunakannya ke arah yang positif atau negatif. Tugas guru dalam dunia pendidikan tidak hanya mengajar, namun juga mengarahkan peserta didik agar memiliki akhlak yang baik, sopan santun, dan mampu memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Menjadi guru bukanlah tugas yang mudah, melainkan memiliki tugas yang besar untuk masa depan banyak peserta didik. Seperti dalam semboyan Ki Hajar Dewantara yang berbunyi "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani," yang artinya apabila di depan memberi contoh, apabila di tengah harus memberikan semangat, dan apabila di belakang bisa memberikan dorongan. Hal tersebut dapat menjadi acuan guru dalam bersikap agar dapat menjadi panutan untuk peserta didiknya.

Pendidikan sangat penting karena merupakan suatu proses untuk membentuk masa depan seseorang. Dengan pendidikan, maka ilmu pengetahuan dapat disalurkan untuk generasi penerus bangsa dalam menghadapi era di masa depan serta untuk kemajuan bangsa dan negara. Di Indonesia  sendiri diterapkan sistem wajib belajar selama 12 tahun, mulai dari Sekolah Dasar, sampai tingkat Sekolah Menengah agar dapat membetuk anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang bermoral. Namun, banyak sekali anak-anak yang tidak bisa mengeyam dunia pendidikan dan menuntaskan wajib belajar selama 12 tahun karena beberapa faktor, seperti terkendala biaya. Sebenarnya pemerintah sudah mengupayakan berbagai macam solusi, mulai dari memberikan fasilitas sekolah gratis bagi masyarakat kurang mampu, namun hal tersebut belum mampu menjadikan masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan untuk anak mereka.

Secara umum, apabila masyarakat sudah terdidik dengan baik, maka pemerintah akan lebih mudah dalam menjalankan program yang telah direncanakan. Namun, dalam hal ini tingkat kesadaran masyarakat dalam dunia pendidikan masih kurang. Seperti halnya di zaman sekarang, masih banyak terjadi tawuran antar sekolah yang menyebabkan kerugian, bullying masih merajalela, bahkan kurangnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua. Hal ini menjadi tugas guru saat berada di sekolah untuk mengajarkan kepada peserta didiknya agar dapat memiliki akhlak yang baik. Terlepas dari tugas guru di sekolah, peran orang tua saat di rumah sangat penting karena lingkungan pertama anak belajar adalah dari lingkungan rumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline