Lihat ke Halaman Asli

Modin Teladan Panutan Masyarakat

Diperbarui: 16 April 2018   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kemiskinan bukanlah penghalang kesuksesan yang sudah didepan mata. Seperti itulah motifasi yang terdapat di dalam diri seorang yang sukses dalam hal keagamaan.  Walaupun dia tidak melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan hanya mengenyam sampai pendidikan sekolah dasar (SD), tetapi semua itu tidaklah menjadi penghalang untuk terus maju. Dia biasa dipanggil dengan sebutan mbah modin tetapi itu bukanlah nama aslinya melainkan sebutan setelah dia menjadi pemuka agama di daerahnya. Dia bernama sukanan anak pertama dari 9 bersaudari dari pasangan kaseno dan painah.

Sejak kecil dia dilatih oleh kedua orang tuanya untuk selalu kerja keras dan terus belajar, karena keterbatasan biaya dia hanya sampai sekolah dasar saja dan tidak melanjutkan pendidikannya. Walaupun dia tidak bersekolah, tetapi dia tidak pernah berhenti untuk belajar dan selalu bekerja keras. Sejak itulah di bertekad untuk pergi merantau untuk mencari pekerjaan demi menggapai cia-citanya. Selama di perantauan dia tidak hanya bekerja menalinkan juga belajar kepada seseorang teman seperjuangannya di perantauan. Dalam perantauan yang berada di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak, disitulah karena ketekunannya dalam bekerja dia diangkat menjadi  Mandor dalam perkebunan tebu dan penggilingan tebu yang berada di Kabupaten Kudus waktu itu. tak berhenti disitu saja perjuangannya ketika padi mulai menguning di Daerah Demak dia kemudian pindah bekerja ke Demak, sebab ketekunannya dan kerja kerasnya dia juga dipercaya menjadi mandor di salah satu persawahan milih penduduk setempat. Dari situlah perjuangan dan doa yang di lakukan setiap hari telah membuahkan hasil.

Dia merasa karena telah lama meninggalkan kedua orang tuannya akhirnya dia kembali ke Desa kelahirannya. Selama di Desa dia tidak hanya diam saja seperti yang dilakukan oleh teman sebayanya tetapi dia mengajak teman dan masyarakat sekitar untuk terus belajar dan belajar. Dari usaha yang dilakukan dan kepercayaan masyarakat sekitar atas usaha dan kerja kerasnya dia di jadikan sebagai Modin (pemukan Agama) yang sekarang diganti menjadi Kasi Pelayanan di Desanya. Sejak itulah kepercayaan masyarakat mulai bertambah karena keberhasilannya dalam hal keagamaan yang dilaksanakan. Selain menjadi Modin dia juga diangkat menjadi Ketua Tanfidziyah di Desa tempat tinggalnya. Dari hal terkecil akan membuahkan hasil yang besar maka dari perjuangan yang tak terlihat maka akan menghasilkan keberhasilan yang luar biasa itulah yang dituturkan.

Tidak ada kekuatan yang lebih hebat dibandingkan kekuatan Allah swt. Siapa yang bersungguh-sugguh maka dia akan memetik hasilnya.

(ali ridlo/fdk unisnu semester 6)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline