Lihat ke Halaman Asli

Alira Arwaa

Mahasiswa

Mengajak Masyarakat dalam Literasi Dakwah

Diperbarui: 13 Mei 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dakwah Literasi dan Literasi Dakwah 

Oleh: Syamsul Yakin Dosen dan Alira Arwaa Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mungkin kebanyakan dari kita belum mengetahui apa saja bentuk bentuk dakwah. Kita sebagai seorang muslim perlu mengetahui mininimal satu sampai dua, disini ada tiga  yang bisa saya sampaikan.

bentuk dakwah Pertama, dakwah billisan, yakni dakwah oral atau melalui perkataan secara langsung seperti khutbah dan ceramah secara monolog. Kedua, dakwah bilhal, yakni dakwah dengan cara aktualisasi diri atau tindakan nyata. Misalnya, membuat orang yang lapar jadi kenyang, seperti  kita berbagi makanan kepada orang- orang yang membutuhkan, yang menangis jadi tertawa, dan yang bodoh jadi berilmu. 

Ketiga, dakwah bilkitabah. Menulis tulisan tulisan yang di sebar luaskan. Inilah yang disebut dakwah literasi dan literasi dakwah. Yakni, dakwah yang menjadikan bahan bacaan sebagai medianya. Dakwah literasi itu sendiri adalah upaya mengajak masyarakat untuk mengenal dan membaca sumber bahan bacaan. 

Dalam konteks ini, Seperti kita membaca  al-Qur'an, hadits Nabi, dan karya para ulama sebagai interpretasi keduanya. Ini bisa di jadikan literasi, karna Ketiga jenis literasi itu memuat tiga kerangka dasar ajaran Islam, yakni akidah, syariah, dan akhlak. 

Kendati kadang ditambah jadi empat, yakni siyasah (politik). Atau juga dikurangi jadi dua seperti kata Mahmud Syalthut, Islam itu akidah dan syariah saja. 

Jadi secara sempit, dakwah literasi itu adalah upaya mengajak masyarakat untuk membaca dan memahami kerangka dasar Islam dari sumber bacaan yang otoritatif dan memiliki validitas yang tak tersangkal. Seperti melalui Al-Qur'an dan hadits.

Harapannya dengan adanya dakwah literasi ini juga mempu membuka horison baru pemahaman umat Islam terhadap titah Allah  dan sunnah Nabi. Budaya mendengar perlahan jadi bergeser kepada budaya membaca. Inilah salah satu strategi kebudayaan dakwah. 

Sementara itu literasi dakwah adalah upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa saja terkait dakwah. Agar bisa membaca serta menulis tulisan yang bisa disebar luaskan, Kalau selama ini masyarakat mendengar seorang dai berceramah, maka kali ini masyarakat membaca karya tulis seorang dai. Dalam literasi dakwah ini diharapkan terjadi transformasi besaran-besaran dalam metode dakwah selama ini yang masih berkutat pada dakwah billisan. 

Pelaku dakwah bilkitabah lazim disebut penulis. Yang ditulis banyak spektrum seperti agama, sosial, budaya, teknologi, dan lain-lain. Segunung buku para penulis yang diterbitkan itu adalah dakwah literasi. Sementara tumpukan kitab para ulama tentang akidah, syariah, dan akhlak itu adalah literasi dakwah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline