Lihat ke Halaman Asli

Ali Musa

Unniversitas Diponegoro

Go Organik! Mahasiswa KKN Tim II Undip Melatih Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik

Diperbarui: 19 Agustus 2023   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber dokumen pribadi

Wonogiri, (15 Agustus 2023) -- Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di Desa Pondoksari, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, sekelompok mahasiswa KKN Tim II Undip telah menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga bagi warga desa.

Pelatihan yang diadakan pada Selasa, 15 Agustus 2023 ini diikuti oleh lebih dari 30 peserta dari berbagai kelompok masyarakat di Desa Pondoksari. Masyarakat Desa Pondoksari masih belum menyadari bahwa pupuk organik cair dapat dibuat menggunakan bahan limbah rumah tangga seperti kulit buah dan sisa sayuran. Pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk dapat memberikan manfaat bagi warga desa seperti mengurangi penumpukan sampah di lingkungan dan masyarakat desa dapat membuat pupuk sendiri dengan biaya yang lebih ekonomis.

Acara pelatihan dimulai dengan pemaparan dan pembagian leaflet mengenai konsep pupuk organik cair dan manfaatnya bagi tanah serta tanaman. Para peserta diberikan informasi mengenai bagaimana pupuk organik cair dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu dalam leaflet juga terdapat tata cara pembuatan MOL dari bahan alami sebagai pengganti bahan EM4. 

Sumber dokumen pribadi

Sumber dokumen pribadi

Pembuatan pupuk organik cair menggunakan limbah rumah tangga sangatlah mudah dikarenakan hanya memerlukan bahan yang sederhana seperti sisa sayur dan kulit buah, EM4, dan molase atau gula pasir. Cara pembuatannya yaitu sampah organik dicacah terlebih dahulu menjadi bentuk yang lebih kecil. Setelah itu siapkan air tanah atau air sungai sebanyak 4 Liter yang telah dicampur dengan 100 mL EM4 dan 100 mL tetes tebu atau molase. Kemudian sampah organik dicampur dengan larutan tadi di dalam ember atau galon bekas, aduk hingga rata, tutup rapat dan tunggu fermentasi selama 2-3 minggu.  

Ali Musa, salah seorang mahasiswa KKN Tim II Undip yang terlibat dalam pelatihan, mengungkapkan, "Kami sangat senang bisa berbagi pengetahuan mengenai pupuk organik cair kepada warga desa. Kami berharap bahwa dengan menggunakan pupuk organik cair, pertanian di desa ini dapat lebih berkelanjutan dan hasil panen lebih baik."

Diharapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi warga desa, tetapi juga dapat menjadi langkah awal dalam mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan bahan dan metode pembuatan pupuk yang mudah, diharapkan masyarakat Desa Pondoksari terutama para petani dapat menerapkan pembuatan pupuk secara mandiri di rumah sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen masyarakat Desa Pondoksari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline