Lihat ke Halaman Asli

Alif MuhammadAnaksa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Peran Santri di Era Globalisasi

Diperbarui: 21 Oktober 2021   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Santri di Era Globalisasi

Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti Pendidikan agama islam di pesantren. Santri biasanya menetap di pesantren sampai pendidikannya selesai. Perkembangan santri dari zaman dulu yang membantu dalam meraih kemerdekaan. 

Sebagaimana yang dilakukan oleh para pimpinan pesantren, kyai-kyai yang diancam dan bahkan dibunuh oleh belanda dikala itu hanya karena mengajarkan para santri untuk jihad  dengan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Santri selalu terlibat dalam hal-hal besar yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah pembantaian ulama oleh PKI pada bulan September 1948 salah satu tragedy besar yang terjadi tepatnya di kota Madiun. Hanya karena para ulama tidak setuju dengan dibentuknya "Negara soviet Indonesia". 

Namun dizaman sekarang kita harus melihat bagaimana pesantren-pesantren yang dibangun di Indonesia telah mencapai 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang. 

Dibalik semua itu selalu ada isu-isu negatif disamping perkembangan pesantren dan santri di Indonesia. Salah satunya yang telah dinyatakan oleh BNPT pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa sekitar 20 pesantren tergolong radikal. 

Namun balik lagi 20 jika dibanding dengan 30rb+ total pesantren hanya mencapai angka 0.06% sangat tidak sebanding dengan perkembangan pesantren di era globalisasi ini. 

Bahkan BNPT pun memberikan pernyataan terbaru bahwa santri sangat berperan penting dalam mencegah terorisme yang terjadi di Indonesia.

Berikutnya adalah era globalisasi atau sekarang lebih dikenal dengan era society 5.0 dimana perkembangan teknologi yang pesat dibarengi dengan manusia yang bersifat sosial. 

Karena perkembangan di era globalisasi yang tidak dapat dihentikan. Maka tentunya pesantren juga yang tergolong sebagai salah satu instansi Pendidikan agama tentunya juga harus mengikuti perkembangan ini walau di mata sebagian masyarakat pesantren adalah system Pendidikan yang kuno dan kecil kemungkinan akan diterima di lapangan pekerjaan sekarang yang berbasis teknologi. 

Namun para pengelola pesantren pun tidak ambil diam banyak yang memasukkan ilmu teknologi sebagai kurikulum mereka yang tentunya dapat membuat para santri lebih memahami teknologi dan dapat bersaing dengan anak-anak sepantarannya dalam hal pengetahuan teknologi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline