Lihat ke Halaman Asli

Ali Efendi

Pendidik

Relevansi antara Ibadah Puasa dengan Pencegahan Corona

Diperbarui: 4 Mei 2020   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gadgetfreeks.com dan olah pribadi

Ramadhan merupakan  salah satu bulan agung dalam kalender Islam 1414 hijriyah, bulan favorit yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di penjuru dunia karena di dalamnya terdapat banyak keistimewaan.

Salah satu keistimewaan dalam bulan Ramadhan adanya perintah wajib untuk melakukan ibadah puasa sebagaimana Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah: 183).

Secara seremonial sambutan bulan Ramadhan tahun 2020 tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada acara kemeriahan dan banjir ucapan "Selamat Menjalan Ibadah Puasa" dari media cetak maupun online yang dilakukan oleh umat Islam karena pelaksanaan ibadah puasa tahun ini bersamaan dengan musibah pandemi Covid-19.

Sudah menjadi tradisi tahunan di beberapa pinggir jalan yang strategis terpasang benner dengan tulisan menyambut bulan Ramadhan, tatapi saat ini hampir semua jalan dan gang di kota maupun desa terpasang benner yang bertuliskan "Lawan Covid-19" atau benner himbauan yang baik agar terhindar dari Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah mengubah rencara dan program hampir di seluruh aspek kehidupan manusia, di bidang ekonomi, politik, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan bidang lainnya. Termasuk tradisi dan kebiasaan lokal yang menyertai kegiatan Ramadhan, seperti buka bersama, tadarrus Al Qur'an bersama, pesantren kilat, dan kegiatan lainnya.

Walaupun demikian secara subtansi, pandemi Covid-19 tidak mengurangi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan rasa khusuk dan penuh ketenangan, serta jauh dari godaan hedonisme.

Memaknai musibah pandemi Covid-19 bersamaan dengan bulan Ramadhan memerlukan  pemikiran arif dan bijaksama, karena setiap musibah berdasarkan tekstual di dalam kitab suci Al Qur'an  sebagai ketentuan yang telah digariskan oleh Allah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:  "Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa musibah kepada kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal" (QS. At Taubah: 51).

Tafsir positif yang muncul dalam memaknai ayat tersebut adalah setiap musibah pasti ada hikmah dibaliknya, maka secara kontekstual ibadah puasa bisa dijadikan spirit untuk dijadikan benteng pertahanan dalam mencegah Covid-19.

Makna Puasa dan Pencegahan Covid-19

Puasa secara etimologis, berasal dari kata shiyam atau shoum (jamak) artinya menahan diri, kata shiyam semakna dengan kata imsak artinya menahan, dalam pemahaman yang lebih luas menahan terhadap sesuatu yang dapat membatalkan pelaksanaan ibadah puasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline