Lihat ke Halaman Asli

Ali Muakhir

TERVERIFIKASI

(Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Sudah Kebelet Nerbitin Buku? Begini Caranya

Diperbarui: 24 Agustus 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SETIAP orang yang senang membaca dan menulis pasti sering berpikir atau paling tidak terlintas keinginan untuk menerbitkan buku. Entah itu buku yang terlihat paling mudah ditulis atau buku yang sulit untuk ditulis.

Akan tetapi, jarang sekali penulis yang kemudian berusaha keras untuk menembus penerbit, kalau pun sudah berusaha keras, biasanya akses menuju penerbit terasa sulit. Ujung-ujungnya melupakan keinginan tersebut.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Dari pengalaman selama bergaul dengan dunia tulis menulis dan dunia penerbitan, cara berikut ini bisa diterapkan, apalagi kalau sudah kebelet nerbitin buku.

1). Tanya Kebutuhan Naskah

Kita sebagai penulis harus berani bertanya dan memastikan kebutuhan penerbit. Pastikan dulu kalau penerbitnya membutuhkan naskah seperti yang sedang kita tulis. Caranya, bisa tanya-tanya ke penerbitnya. Tidak usah bimbang atau ragu. Telepon nyambung selama jam kerja. Kalau belum kenal? Kenalan dulu, ya saat telepon itu. Sambungan Langsung Jarak Jauh tidak mahal, kan? Apalagi jika dibandingkan dengan nilai karya kita.

2). Print Naskah

Print rapih karya kita lengkap dengan sampul depan dan sampul belakang. Jangan lupa sertakan ringkasan cerita jika sebuah novel. Jika sebuah seri buku anak-anak, sertakan konsep produknya (mengandung unsur-unsur kelebihan naskah tersebut dengan naskah lainnya, jika ada), contoh visual, dan desain cover, bisa ambil di internet. Terakhir CV lengkap. Setelah diprint dijilid dengan rapi (kalau perlu kasih parfum biar wangi, biar editor akuisisinya terpelet, eh, terpikat).

3). Identitas Naskah

Tulis besar-besar di pojok amplop jenis naskah yang kita kirim. Misal Novel Misteri (yang mencerahkan jiwa/ atau yang mengandung unsur-unsur pelajaran fisika). Tulis nama editor yang pernah ngobrol dengan kita ditelepon. Eh, pas nelepon jangan lupa minta nomer hape-nya ya, jangan nomer hape tetangganya, hehehe.  Untuk memudahkan komunikasi, tulis alamat penerbitnya dengan jelas. Kirim melalui jasa kilat khusus semacam tiki: resinya jangan lupa, disimpan yang rapi buat tanda bukti.

4). Kontak Editor

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline