Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Melakukan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting

Diperbarui: 7 Desember 2022   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata GIAT 3 Universitas Negeri Semarang melakukan sosialisasi stunting dan gizi anak kepada warga dusun Gedangsambu Desa Giritengah Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Senin (07/11/2022).

Stunting adalah kondisi di mana anak di bawah usia 5 tahun gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak-anak terbelakang juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis saat dewasa. Masalah stunting dimulai sejak dalam kandungan dan tidak disadari hingga anak berusia dua tahun. UNICEF mendefinisikan stunting sebagai persentase anak usia 0 sampai 59 bulan yang tinggi badannya kurang dari minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis). Ini diukur terhadap standar pertumbuhan anak yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Selain pertumbuhan yang melambat, seringkali juga terkait dengan penyebab perkembangan otak yang kurang optimal.

Salah satu mahasiswa KKN-GIAT 3 Desa Giritengah, Rochmat Hanafi mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi stunting yang dilakukan oleh mahasiswa KKN GIAT 3 merupakan kegiatan untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang bagaimana cara pencegahan stunting, penyebab terjadinya stunting, dan bagaimana solusinya agar anak-anak tidak terkena stunting.

"Sosialisasi stunting dan gizi anak tersebut bertujuan dalam meningkatkan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat mengenai stunting dan gizi anak," katanya.

Eni Prestasiani,Amd. Selaku bidan desa Giritengah mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 bergabung dengan ibu- ibu Posyandu yang berada di Gedangsambu Giritengah kecamatan Borobudur dan ikut membantu serta dalam pelaksanaan sosialisasi di posyandu.

Sementara itu Ibu Kepala Desa Rifqi Khoiriyah Mengatakan sangat bagus tujuan daripada kegiatan ini dimana Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan supaya masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita bisa mengetahui dan memahami apa itu Stunting dan terbebas dari stunting, imbuhnya. Saya selaku Ibu Kepala Desa sekaligus ketua PKK desa Giritengah mendukung penuh kegiatan yg dilakukan oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 ini. Semoga dengan adanya sosialisasi yg diberikan oleh adik-adik KKN di Desa Giritengah bermanfaat bagi masyarakat agar terhindar dari Stunting, Sambungnya.

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 bersama ibu PKK dan Bidan Desa bu Eni Prestasiani,Amd. juga memantau gizi anak-anak dan juga memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang didanai oleh Ibu Posyandu.

Harapannya, pemberian PMT bagi anak dibawah 5 tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan perkembangan tumbuh kembang anak menjadi lebih baik. Meskipun kegiatan ini juga bukan yang utama, Namun yang utama adalah tetap peran serta orangtua dan keluarga dalam memberikan perhatian kepada anak yang mengalami stunting.

Jumlah Mahasiswa yang ikut serta dalam KKN UNNES GIAT 3 adalah Helmi Azhar selaku Kormades (Koordinator Mahasiswa tingkat Desa), Rochmat Hanafi, Algi Fajar, Muhammad Naufal, Nafisatun Nur Afifah, Najwa Nurul, Eni Rahmawati, Tuti Ulfah dan Dyah Ratna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline