Lihat ke Halaman Asli

Meirri Alfianto

TERVERIFIKASI

Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Bagaimana Cara Menciptakan Harmonisasi antara Senior dan Junior di Lingkungan Kerja?

Diperbarui: 3 Agustus 2021   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hubungan harmonis antara junior dan senior di tempat kerja| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Saya baru berumur 21 tahun pada saat pertama kali bekerja. Begitu lulus, saya langsung bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Tangerang. Saya tentu masih hijau. Belum punya pengalaman kerja sama sekali. Sudah begitu perantauan pula. Sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya.

Saya ditempatkan sebagai staff di bagian Engineering design. Departemen yang bertanggung jawab untuk membuat desain produk yang dihasilkan perusahaan. 

Sebagai orang baru tentu saya belum banyak memiliki pengetahuan tentang produk yang diproduksi oleh pabrikan. Karakter produk, desain produk, proses kerja pembuatan produk, saya masih buta. Saya hanya khatam mengenai software desain yang digunakan dalam proses pembuatan gambar (drawing) produk. 

Selebihnya, saya harus banyak belajar. Semua itu memaksa saya untuk banyak bertanya pada senior. Saya harus belajar banyak dari mereka yang sudah lama bekerja di sana. 

Tidak hanya senior di departemen saya saja, melainkan juga pada pegawai-pegawai dibagian lain karena proses yang saling terkait antara satu dengan yang lain.

Dinamika menjadi karyawan baru cukup menarik rupanya. Tidak selalu saya diterima dengan baik. Ada saja pegawai lama yang terkesan meremehkan. Mungkin dalam benak mereka berkata, "Ah, begitu saja nanya!". 

Atau ada juga yang mungkin karena kesibukan jadi kurang sabar ngajari kami-kami yang masih baru. Ada pula yang jaim, tidak mau mengajak bicara terlebih dahulu. Yah namanya juga manusia. Mereka memiliki beragam karakter. Ada yang buruk, ada pula yang baik.

Tidak selalu juga saya dihadapkan pada momen-momen yang kurang menyenangkan. Banyak momen menyenangkan juga kok. Masuk dalam komunitas baru berarti memiliki keluarga yang baru. Juga pengalaman baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya. 

Ada pengalaman serba pertama yang didapat. Seperti misalnya memiliki atasan, memiliki anak buah, meeting dengan rekan kerja atau pelanggan, dan tentu saja gaji pertama. 

Kami juga menciptakan momen persahabatan diluar pekerjaan dengan bermain bulu tangkis bersama. Itulah cara kami menciptakan harmonisasi hubungan dengan rekan kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline