Lihat ke Halaman Asli

Aldion Wirasenjaya

Journalism is fun

Kematian Tragis Pejuang Alam Bernama Paulo Paulino Guajajara

Diperbarui: 8 November 2019   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paulo Paulino Guajajara, known as Kwahu, has been killed by loggers © Sarah Shenker/Survival International

Hari itu Jumat, 1 November 2019. Paulo Paulino Guajajara dan Larcio Guajajara berjalan di tengah lebatnya hutan Amazon. Hewan buruan dan air dalam beberapa tahun terakhir semakin sulit ditemui. 

Hal itulah yang kemudian memaksa kedua saudara sepupu ini semakin jauh menyusuri hutan tempat mereka bernaung untuk mencari makanan dan minuman sekalian membersihkan diri.

Bagi keduanya, hutan hujan Amazon merupakan rumah, dunia, dan harapan. Paulo dan Larcio merupakan pemuda dari suku Guajajara, penduduk asli di wilayah pedalaman Arariboia, Negara Bagian Maranho, timur laut Brasil. 

Mereka tergabung dalam kelompok Guardioes da Natureza, atau yang dalam bahasa Indonesianya 'Penjaga Hutan'. Kelompok tersebut terdiri dari 180 orang.

Paulo Paulino Guajajara. (Reuters)

Tugas yang mereka emban adalah kesadaran untuk melindungi 'Paru-paru Dunia' dari ancaman pembalakan liar dan pembakaran hutan dari oknum-oknum tak bertanggung jawab yang hanya mencari keuntungan sendiri tanpa memikirkan efek berantai yang muncul dari perbuatan egois itu. 

Pemanasan global dan bencana lainnya siap mengancam jika para oknum tidak dihentikan.

Suku Mura di pedalaman hutan Amazon berjalan di wilayah Negara bagian Amazonas, Brasil, yang terdampak pembalakan liar. (Reuters)

Gubernur Maranho pada 2012 membentuk kelompok Guardioes da Natureza untuk tujuan itu. Para anggotanya selalu berpatroli untuk mengusir penebang liar dan mengingatkan agar kelestarian hutan Amazon dijaga. Tugas ini berbahaya karena anggotanya selalu dalam ancaman.

Anggota kelompok Guardioes da Natureza di mata para illegal loggers tak lain sebagai tembok yang menghalangi jalan menuju tambang 'emas hijau' beromset miliaran dolar Amerika Serikat yang mereka incar. 

Kayu-kayu tua perkasa raksasa adalah sumber penghasilan yang dapat membuat mereka hidup bahagia. Dan mereka siap melakukan apapun untuk mendapatkannya. Apapun.

Sebaliknya, suku pedalaman melihat pembalakan liar dan pembakaran hutan sebagai runtuhnya rumah mereka serta hilangnya harapan hidup bagi kaumnya. Mereka siap mati demi menjaga 'rumah' yang juga nafas bagi miliaran penduduk Bumi.

Kembali ke hutan, setelah berjalan beberapa lama, Larcio berbisik, "Hey Paulo, bersiaplah. Peccary sudah dekat." Peccary merupakan jenis babi hutan berukuran sedang yang tengah mereka incar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline