Lihat ke Halaman Asli

Aldianza Fatria

Mahasiswa S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Menelaah Pemaknaan Pakaian (Franz Kafka)

Diperbarui: 24 Mei 2020   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Lembaran teks dari Cerpen Pakaian karya Franz Kafka

Pakaian merupakan salah satu cerita pendek Franz Kafka yang terdapat dalam bundle bukunya yang berjudul Metamorfosis. Cerpen ini hanya terdiri atas tiga paragraf yang masing-masing paragraf memiliki pemaknaan tersendiri. Cerita pendek ini diperkirakan dibuat antara 1904-1912
Banyak analogi yang dapat kulik dan ambil dari masing-masing paragrafnya. Salah satunya tentang "cantik" dan "hiasan". 

Paragraf 1:

 "Pakaian" yang anggun hanya akan menambal keanggunan dan bukan keanggunan yang sesungguhnya.

Paragraf 2:

"Pakaian" anggun pastilah membuat orang yang melihatnya akan terkesima, namun lama kelamaan jika seseorang melihat hal yang sama, tentu akan bosan.

Paragraf 3:

"Pakaian" yang dikenakan tentunya tidak akan bertahan lama dikarenakan kemakan akan usia.  

Dari sini dapat kita ambil garis besar bahwa pakaian menampilkan keanggunan namun bukanlah keanggunan yang sesungguhnya.

Menurutku pribadi, cerpen ini memberikan kritik yang fundamental terhadap aktor-aktor yang lebih senang berlindung dibalik "Pakaian" yang membutakan dan fana. Padahal ada kecantikan/keanggunan lain yang sesungguhnya dapat dilihat selain dari kecantikan "Pakaian" yang sifatnya jauh lebih tahan lama. 

*tulisan ini dimuat juga di blog pribadi 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline