Lihat ke Halaman Asli

Jejen Al Cireboni

Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Membasmi Wereng Hijau dan Tungro dengan Ramah dan Akrab Lingkungan

Diperbarui: 27 Juli 2018   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membasmi Wereng Hijau dengan ramah dan akrab Lingkungan , LIBAS

Wereng Daun Hijau ( Nephotettix spp.) ( Homoptera : Cicadellidae )

Wereng daun hijau yang menyerang tanaman padi ada empat spesies dan hanya 2 spesies yang ada di Indonesia yaitu Nephotettix Nigropictus dan Nephotettix Virescens.

Kerusakan langsung oleh wereng hijau  tidak mempunyai arti penting atau jarang sekali terjadi. Tapi akibat tidak langsungnya yang berbahaya , karena wereng hijau ini menurlarkan beberapa penyakit Nephotettix Nigropictus dan Nephotettix Virescens merupakan vektor dari momok yang menakutkan petani Indonesia yaitu tungro, kerdil, penyakit kuning, kerdil kuning dan daun oranye.

Tercatata secara nasional pada tahun 1996-2002, tungro menyerang tanaman padi rata-rata 16.477 ha sawah dan menyebabkan tanaman hama puso seluas 1.027 ha. Tungro telah menyebar hampir di seluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia. Perkembangan penyakit tungro pada tanaman padi terjadi dua tahap.

Perkembangan penyakit tungro pada tanaman pangan khususnya padi melalui dua tahap. Tahap pertama terjadi disebabkan infeksi di pesemaian yang ditularkan oleh wereng hijau migran pembawa virus. Tahap kedua, terjadi bersumber dari tanaman yang terserang pada tahap pertama. Namun, ledakan tungro terjadi melalui suatu proses yang membutuhkan waktu, yaitu interaksi antara jumlah dan kualitas sumber inokulum, tingkat populasi serangga penular, dan faktor pendukung lainnya.

Kehilangan hasil karena serangan tungro bervariasi bergantung pada saat tanaman terinfeksi, lokasi dan titik infeksi, musim tanam dan jenis varietas. Semakin muda tanaman terinfeksi, maka semakin besar persentase kehilangan hasil yang ditimbulkan. Kisaran kehilangan hasil pada stadia infeksi dari 2-12 minggu setelah tanam (MST) mencapai antara 90-20%.

Wereng hijau biasanya menyerang pada tanaman pada tanaman stadia vegetatif. Pengamatan bisa dilakukan seminggu dua kali sampai tanaman 60 hasi setelah tanam.

Pemantauan hama wereng hijau bisa dilakukan pengambilan contoh tanaman dilakukan secara acak melintang. Pada satu petak diambil 20 rumpun tanaman contoh. Populasi wereng secara langsung diamati. Pengamatan juga dilakukan dengan jaring serangga.

Mengetahui ambang ekonomi hama ini dilakukan dengan sekali ayunan  jatinga serangga  atau lima ekor per rumpun .

Bagaimana Pengendalian Wereng Hijau ini ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline