Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Kopi: Sehatkan Tubuh dan Pikiran, Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 20 Mei 2023   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com by Foundry

Para penikmat kopi biasanya tidak akan menghiraukan sebuah anggapan bahwa kopi menyehatkan hanyalah mitos. Mereka biasanya sudah tidak peduli anggapan demikian karena kenikmatan secangkir kopi yang diseduh dari tangan sendiri adalah kenikmatan bak surga di mana mereka memulai hari.

Namun sebuah diskusi panjang bahwa kopi dengan agenda menyehatkan tubuh dan pikiran hanyalah mitos masih saja kita temukan. Apakah ini salah, owh tentu tidak dan ini hanyalah pandangan dan hak siapapun memiliki pandangan demikian. 

Sejauh yang saya pahami dengan membaca berbagai pandangan bahwa kopi adalah mitos bagi kesehatan apabila penambahan krimer dan zat lain pada kopi secara berlebihan maka ini mampu menjadikan kopi sebagai mitos dalam kesehatan. Untuk kopi yang diseduh dan diminum dengan tanpa tambahan apapun ternyata banyak penelitian menemukan bahwa ini mampu memberi dampak baik pada pikiran bahkan tubuh. 

Pada 2016 silam dalam sebuah penelitian berjudul "Coffee consumption and risk of all-cause, cardiovascular, and cancer mortality in smokers and non-smokers: A dose-response meta-analysis" yang diterbitkan oleh  European Journal of Epidemiology. Menyajikan data signifikan pengaruh kopi bagi tubuh manusia secara umum bahwa mampu meberi dampak pengurangan resiko terkena kanker dan pengaruh baik bagi kardiovaskular. Antioksidan dari kafein kopi punya dampak baik. 

Tentu dampak positif di atas berlaku bagi kebiasaan tanpa merokok. Untuk para perokok masih memiliki pembahasan yang lebih kompleks. Prilaku rokok tentu saja sudah disepakati adalah tindakan tidak sehat dan menghambat homostatis tubuh kala tubuh menguatkan selnya malah rokok justru menghambatnya. Ini pembahasan lain ya sobat, saya  mengakui bahwa rokok tidaklah baik. 

Kembali ke pembahasan kopi, untuk kesehatan pikiran maka kafein memberi dampak juga sebagaimana yang ditulis oleh Weinberg dalam bukunya The world of caffeine: The science and culture of the world's most popular drug. Routledge. Dijelaskan bahwa kafein dapat mempengaruhi mekanisme kerja di otak baik sistem syaraf, perhatian dan kewaspadaan. 

Dari sajian singkat dan sederhana di atas dapat dijelaskan bahwa manfaat kopi tentu bisa didapatkan dengan syarat tertentu. Asal kopi dinikmati benar-benar untuk mencari kafein tanpa dirusak zat lain. Selanjutnya rokok akan menghambat kondungan kopi itu sendiri. 

Kopi dan kesehatan bagi pikiran serta tubuh akan menjadi mitos jika berlebihan menambah zat lain hingga kebiasaan rokok. Semoga kopi dengan kafeinnya mampu maksimal kita rasakan dengan upaya masing-masing. Urain ini hanya sedikit tambahan wawasan, sobat sekalian bisa mengulik referensi lainnya untuk menambah lagi. 

Salam.  

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline