Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Antara Jokowi, Prabowo dan Tuhan

Diperbarui: 28 April 2019   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tempo.co

Kalau saja setiap insan manusia menyadari bahwa manusia hanyalah perantara Tuhan, menjalankan kehendak-Nya dimuka bumi ini. Seperti halnya Tuhan menitipkan Jokowi pada Prabowo dan Megawati, untuk dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pada saat itu, mungkin Jokowi sendiri juga tidak menyadari kalau kiprah politiknya akan sampai di DKI Jakarta. Seperti itulah cara Tuhan mengangkat derajat manusia, yang memang ingin dimuliakannya. Dan diluar dugaan Jokowi dan Prabowo kalau pada akhirnya mereka akan bersaing di Pilpres 2014.

Padahal sebelum Jokowi maju menjadi Calon Presiden. Jauh sebelum itu, Prabowo sudah mempersiapkan diri untuk menjadi Calon Presiden. Apakah Jokowi kuasa untuk menolak apa yang sudah digariskan Tuhan tersebut.? Tidak satu manusiapun bisa menolak kehendak-Nya.

Pada kenyataannya, Jokowi memang menutup peluang Prabowo untuk menjadi Prasiden, Jokowi memenangkan kontestasi Pilpres 2014, itupun diluar dugaan Jokowi. Sebagai new comer, jelas Jokowi bukanlah siapa-siapa jika dibandingkan Prabowo, tapi kenyataan dan kehendak Tuhan berkata lain.

Jokowi seperti Malin Kundang Anak Durhaka, begitulah anggapan sebagian besar orang-orang yang Pro Prabowo, Jokowi dianggap tidak tahu diri, tidak tahu membalas budi. Karena Jokowi, peluang Prabowo menjadi Presiden Gagal lagi.

Peristiwa inilah yang akhirnya menggugurkan anggapan Gus Dur, yang menganggap Prabowo orang yang paling ikhlas di Republik ini. Prabowo tidak tahan untuk tidak pamrih terhadap apa yang pernah dia lakukan terhadap Jokowi, kekecewaannya terhadap Jokowi meluap.

Adakah Ulama yang mengingatkan Prabowo, kalau semua yang terjadi tersebut tidak terlepas dari kehendak Yang Maha Kuasa, dan ujian dari keikhlasannya sebagai orang yang paling ikhlas di Republik ini.?

Tidak ada Yang mengingatkan Prabowo, bahkan malah ada Ulama yang menyarankan Prabowo untuk melakukan People Power pada saat itu, tapi Prabowo menolaknya. Kok bisa seorang ulama menyarankan untuk bertindak keji dan munkar.? Sementara dia tahu tugasnya dimuka bumi ini untuk melawan tindakan keji dan munkar, dan bukan dengan cara yang munkar.

Pilpres 2019 keikhlasan Prabowo kembali diuji, dia kembali berhadapan dengan Jokowi. Budi baik Prabowo terhadap Jokowi kembali diungkit, seolah-olah Jokowi menjadi penghalang Prabowo untuk menjadi Presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline