Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Ini yang Menyebabkan Rekonsiliasi Gagal Dilakukan

Diperbarui: 24 April 2019   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Jurnalasia.com

Upaya Jokowi mengutus Luhut B.Panjaitan menemui Prabowo, dalam rangka penjajakan jalan rekonsiliasi, agaknya menemui kebuntuan. Via telepon Prabowo belum memberikan kepastian bisa dilakukan pertemuan, berbagai alasan pun dikemukakan, alasan tersebut sepertinya hanyalah cara halus untuk melakukan penolakan.

LBP sudah memuji Prabowo setinggi langit, tapi pujian itu pun tidak meluluhkan hati Prabowo. Ada hal-hal yang sangat prinsip sepertinya yang membuat Prabowo belum ingin bertemu dengan LBP. 

Pernah hampir bertemu, dan sudah disepakati tempat pertemuannya, namun karena tempat yang akan dituju sudah dipenuhi dengan wartawan, akhirnya dipindahkan ketempat lain yang lebih memungkinkan.

Waktu pertemuan pun diubah lebih sore, tempat pun ditentukan mendekat kearah dimana Prabowo saat itu berada. Namun pas waktunya Prabowo berhalangan, karena kurang sehat, akhirnya pertemuan pun ditunda lagi.

Kalau BPN Prabowo-Sandi menganggap tidak perlu ada rekonsiliasi, karena hubungan Prabowo dan Jokowi menurutnya baik-baik saja, tidak ada sesuatu hal yang genting dan darurat sehingga merasa perlu melakukan rekonsiliasi.

Tapi disisi lain BPN beranggapan, kalau memang Jokowi perlu berbicara dan ketemu dengan Prabowo, Jokowi bisa langsung telpon Prabowo melalui asisten Pribadinya. Artinya, secara tidak langsung BPN ingin mengatakan, tidak perlu mengirim utusan, karena yang menjadi Capres itu Jokowi, yang lebih pantas ketemu Prabowo adalah Jokowi, bukanlah LBP.

Seperti yang dilansir JawaPos.com, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan,

"Kalau Pak Luhut cukup ketemu Pak Fadli Zon atau ketemu Ahmad Muzani. Kalau Pak Jokowi mau ketemu Pak prabowo ya oke, oke, "ucap Andre.

"Pak Jokowi kan punya nomor ajudan Pak Prabowo, kontak langsung aja. Kenapa harus ngutus orang? Kenapa harus mengutus pihak ketiga? Emang yang kandidat presiden Luhut? "Pungkasnya.

Ada perbedaan pandangan antara kedua kubu, dalam memandang urgensinya rekonsiliasi tersebut. BPN Prabowo-Sandi menginginkan rekonsiliasi dilakukan saat Hari Raya idul fitri, karena dianggap sebagai momen yang pas untuk melakukan rekonsiliasi, sekaligus silaturakhim.

Sementara TKN Jokowi-Ma'ruf menganggap urgensi rekonsiliasi tersebut harus dilakukan sebelum pengumuman resmi KPU, siapa yang menjadi Pemenang Capres. Dikwatirkan jika setelah pengumuman dilakukan, dan hasilnya sudah diketahui, apalagi ternyata Prabowo-Sandi kalah, maka apa yang diinginkan sebenarnya tidak tercapai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline