Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Sektor Pangan, "Hidup Matinya Bangsa Ini"

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di Jaman Pemerintahan Soekarno juga Soeharto, sektor pangan ini ditempatkan pada urutan pertama dalam prioritas kerja pemerintah. Sektor Pangan menjadi titik sentral perhatian pemerintah, sektor pangan adalah sesuatu yang teramat penting karena menyangkut Mati dan Hidupnya Bangsa ini. Begitulah Bung Karno mengartikan betapa pentingnya sektor pangan ini.

Sebagai negara yang agraris sudah semestinya pemerintah menempatkan Sektor Pangan menjadi prioritas utama, meningkatkan sektor industri pertanian dan membangun ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kemampuan sumber daya alam, untuk menjaga stabilitas dan ketahanan kebutuhan pangan. Tapi pada kenyataannya, setelah pemerintahan Soekarno dan Soeharto, Sektor Pangan tidak lagi menjadi titik perhatian pemerintah.

Seperti yang diungkapkan Koordinator Nasional Untuk Desa Sejahtera, Tejo Wahyu Jatmiko dimana menurutnya sektor pangan (pertanian) saat ini hanya jadi fokus nomor 5 pembangunan Indonesia.

"Padahal negara-negara lain menyadari ancaman krisis pangan sudah di depan mata, tapi negara kita malah fokus ke sektor lain, apalagi sektor pertanian dijadikan nomor 5 pembangunan Indonesia. Padahal waktu zaman Presiden Soekarno, ditetapkan sektor pangan adalah sektor nomor satu, sektor hidup matinya bangsa Indonesia," kata Tejo diacara presfektif Indonesia, di Gedung DPD RI, Jumat (27/7/2012).(Detik finance)

Setiap ada permasalahan yang menyangkut kebutuhan pangan, terutama kebutuhan Sembilan Bahan pokok, yang memang menjadi kebutuhan utama masyarakat, pemerintah hanya bisa memberi solusi untuk mengatasi kesulitan sesaat, bukanlah solusi jangka panjang. Sehingga persoalan seperti itu terus saja berulang, dan solusi yang ditawarkan masih tetap seperti biasanya.

Seperti sekarang ini, harga sembako naik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Yang dilakukan pemerintahan hanyalah membuat pasar yang menjual sembako murah, bukannya mengendalikan harga pasar. Selebihnya memberikan subsidi dan membebaskan beban bea masuk terhadap barang kebutuhan pokok yang diimport, diharapkan dengan begitu bisa menjaga stabilitas harga.

Solusi seperti tersebut diatas bukanlah solusi mengatasi kesulitan untuk jangka panjang, kalau hanya sekedar memberikan solusi seperti itu, mungkin kita tidak perlu menempatkan pejabat pemerintah yang pintar-pintar. Yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini adalah, solusi yang bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat, dimana solusi yang diberikan mampu membebaskan kesulitan masyarakat dari semua kebutuhan pangan, dan demikian mereka bisa mensejahterakan diri dari solusi yang diberikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline