Lihat ke Halaman Asli

Hai Kamu!

Diperbarui: 17 Mei 2024   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bagiku dia adalah senang dan sedih yang berpadu hadir dikehidupan kecilku ini, umurnya yang akan menginjak seperempat abad tahun ini jika aku tidak salah perhitungan. Definisi cukup dan diterima kurang-kurangnya selalu olehku, tapi ternyata jalan ceritanya semua penerimaan ini bukan untuk aku miliki, yang aku miliki adalah dia yang yang hilang. Seperti itulah putus cinta, aku meratapinya barang sehari sekali dalam hitungan bulan pada tahun itu. Banyak sekali keikhlasan yang pelan-pelan aku pelajari dari beranjaknya dia dariku, walau tertatih sambil marah, menangis, diam dan tertawa.

Sejauh ini ternyata masalalu itu akan terasa menyenangkan saja tergantung bagaimana penerimaan kita dihari ini. Jika perlu ada yang disesali agaknya adalah usaha yang belum sepenuhnya dilakukan, dan sudah seharusnya disikapi dengan memaksimalkan yang kurang-kurang kemarin. Selalu ada ruang untuk masalalu hinggap dengan bebasnya di saat tertentu di masa yang sekarang, tapi bukan berarti itu tidak aman, melainkan itu adalah pengingat untuk langkah yang sedang diusahakan bukan?

Dan dia (mantan kekasih) yang adalah bagian dari masalalu itu hadir lagi dalam bentuk sapaan singkat lewat pesan teks dan berlanjut berbincang hingga lewat obrolan telpon yang disetahun terakhir ini sama sekali tidak pernah terlintas dipikiran bahwa akan ada lagi momen berbincang ini. Senang itu pasti ada, tapi tanpa disadari ternyata senang datangnya tidak sendirian, ia bersama luka lama yang ternyata masih pura-pura kering dan bersembunyi. Tapi memang benar, rasa senangku lebih mendominasi ya tuhan.

Cerita menyenangkan dan kurang menyenangkan sekarang atau ke depannya akan sama seperti sebelumnya kuterima, aku siap dan harus siap. Tempat aku berpijak rasanya akan sama hangatnya disetiap momen, juga lantunan syair yang akan selalu menemaniku agar tetap utuh dan waras menjalaninya. Penasaran untuk hadir dan pergi yang selanjutnya akan seperti apa, ah semua perasaan ini aku peluk erat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline