Lihat ke Halaman Asli

sya

mahasiswi

Tips Kebahagiaan bagi Anak Usia Dini

Diperbarui: 17 September 2019   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Awal masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode yang bahagia dalam kehidupan, dan hal ini harus tetap demikian. Kalau tidak, kebiasaan tidak bahagia dengan mudah akan berkembang. sekali hal ini terjadi akan sulit diubah. 

Sebagaimana dengan setiap usia, kebahagiaan dalam masa awal kanak-kanak bergantung sebagian pada kejadian yang menimpa anak, seperti kehilangan teman dan pecahnya keluarga, dan sebagian bergantung pada kondisi-kondisi dalam diri anak sendiri, seperti cacat fisik yang menghambat dirinya melakukan apa yang dilakukan oleh teman-teman seusia atau gagal mencapai tujuan yang ditetapkan sendiri.

Karena anak menghabiskan sebagian waktunya di rumah, kebahagiannya terutama bergantung pada bagaimana perlakuan bermacam-macam anggota keluarga dan perkiraan awal tentang pandagan anggota keluarga mengenai dirinya. Baru pada akhir awal masa kanak-kanak anak cukup sering, cukup erat atau cukup lama berhubungan dengan orang-orang di luar rumah sehingga dapat mempengaruhi kebahagiaannya. Jadi, adalah menjadi tanggung jawab keluarga agar anak mengalami kebahagiaan dengan jalan diterima oleh orang lain, mempunyai kasih sayang dan mencapai prestasi, sehingga mendorong anak menyukai dan menerima dirinya sendiri.

Agar anak bahagia, keinginan dan kebutuhan dasar tertentu harus dipengaruhi.

Beberapa Kondisi Penting yang Mendukung Kebahagiaan Anak

-Kesehatan yang baik yang memungkinkan anak menikmati apa pun yang ia lakukan dan berhasil dalam melakukannya.

-Lingkungan yang merangsang di mana anak memperoleh kesempatan umtuk menggunakan kemampuannya semaksimal mungkin.

-Perilakunya yang kekanak-kanakan dan mengganggu diterima oleh orang tua dan bimbingan orang tua dalam belajar berperilaku secara sosial.

-Kebijaksanaan dalam menegakkan disiplin yang terencana dan dilakanakan secara konsisten. Dengan demikian anak mengerti apa yang diharapkam dari padanya dan mencegah anak merasa bahwa ia dihukum secara tidak adil.

-Mengembangkan ekspresi-ekspresi kasih sayang yang wajar, seperti menunjukkan rasa bangga terhadap prestasi anak dan meluangkan waktu bersama anak, melakukan hal-hal yang ingin dilakukan.

-Harapan-harapan yang realistis, sesuai  dengan kemampuan anak sehingga anak memperoleh kesempatan yang wajar untuk meraih sukses, dan dengan demikian mendorong konsep diri yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline