Lihat ke Halaman Asli

Ilmu dan Baktiku Berikan, Adil, dan Makmur Ku Perjuangkan

Diperbarui: 5 Juni 2021   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam dunia pendidikan, Mahasiswa sering dijuluki dengan agent of exchange / agen perubahan yang bisa mengubah lingkungan masyarakat disekitarnya menjadi lebih baik. Selain itu, status Mahasiswa yang dipegang oleh seseorang tentunya berbeda dengan status pelajar SD, SMP, dan SMA, bedanya terdapat pada tanggung jawab yang lebih besar dalam kontribusi kepada masyarakat melalui ilmu dan kemampuan yang dimilikinya selama mengenyam pendidikan tinggi.

Pada zaman milenial sekarang ini, mahasiswa bisa melakukan pengabdian masyarakat dengan mudah karena didukung oleh teknologi informasi untuk mengumpulkan banyak data terkait jenis, strategi, hingga wilayah yang cocok untuk melakukan pengabdian masyarakat. Ada beberapa jenis pengabdian masyarakat yang sering dilakukan oleh Mahasiswa, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), Program Bina Desa, dan PKM. Selain itu, dalam melakukan pengabdian masyarakat, Mahasiswa dituntut  membuat program untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di wilayah terkait, bukan  program yang dibuat dari persepsi Mahasiswa. Adapun program yang dibuat bisa berkaitan dengan masalah lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di daerah terkait, kepekaan terhadap apa yang terjadi dimasyarakat sekarang  

Terkait pengabdian yang dilakukan oleh Ahmad Daris Maimun, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang. Melakukan kegiatan bersih – bersih sungai desa, karena beberapa bulan yang lalu telah terjadi bencana banjir di Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik karena curah hujan yang tinggi sehingga air sungai tidak bisa menampung air yang turun. Banjir menyebabkan kerugian utamanya pada para petani tambak, karena gagal panen, akibat banjir ikan yang ada didalam tambak keluar menyebabkan kerugian yang sangat besar banyak petani yang mengeluh akan hal ini, kerugian ditaksir sampai ratusan juta rupiah, upaya yang akan dilakukan adalah membersihkan sungai – sungai desa dari eceng gondok dan sampah yang ada sehingga debit air akan berjalan dengan lancar. Karena sebentar lagi sudah mulai masuk musim penghujan oleh karenanya harus benar- benar diperhatikan masalah saluran air, agar tidak terjadi banjir lagi, selain melaksanakan kerja bakti, mahasiswa asal UM (Universitas Negeri Malang) ini juga melakukan sebuah sosialisasi terkait kesadaran membuang sampah, karena masih banyak ditemukan warga membuang sampah sembarangan, utamanya di sungai yang menyebabkan aliran air tidak lancar. Sosialisasi di lakukan utamanya pada warga sekitar, dan anak anak sekolah menurutnya kebiasaan membuang sampah ditempat sampah harus dibiasakan sejak dini, agar terbiasa. Ketika kita merawat lingkungan, maka lingkungan juga akan merawat kita, maka dari itu kita harus menjaga lingkungan sekitar.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini,selain tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan namun hal ini seharusnya bisa menjadi sebuah tanggung jawab kita sebagai seorang mahasiswa,agar mendapat sebuah pengalaman seperti memperluas jaringan bagi Mahasiswa, melatih menggunakan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan, hingga mencetak tinta biru jasa Mahasiswa di lingkungan masyarakat. Harapannya, Mahasiswa UM khususnya dapat memiliki hasrat yang kuat untuk langsung terjun ditengah-tengah masyarakat sebagai agent of exchange.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline