Lihat ke Halaman Asli

Pudak

Diperbarui: 8 Desember 2021   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Pudak adalah makanan atau kue Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa yang dimasukkan kemasan yang disebut "Ope" yaitu pelepah daun pinang.

Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut Pudak Sagu. Pada perkembangannya, ragam pudak tidak terbatas 3 rasa macam saja seperti sebelumnya: pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu. Oleh kreativitas pembuat kue pudak untuk merebut pasar, maka ragam dan rasa pudak pun bertambah, diantaranya pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena campuran sari daun pandan.

Disamping rasa yang khas, bentuk kemasan pudak tidak ada yang menyamai di antara jajanan manapun. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya pun tidak sederhana. Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. Kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat. Baru dikukus. 

Pudak merupakan jajanan yang kaya kalori dan mengenyangkan. Disamping itu kue ini bisa bertahan selama 3 hari, bila diangin-anginkan. Konon kue ini dibuat sesuai kebutuhan masyarakat Gresik yang saat itu yang bermata pencaharian sebagai pedagang, yang cenderung bepergian jauh.

Pudak awalnya dijual kepada turis yang singgah di Gresik, penduduk lokal sendiri tidak dapat memakannya karena waktu itu harga pudak sangat mahal namun kini pudak telah menjadi kue yang disajikan di setiap rumah. Gresik dulunya pelabuhan yang sering singgah para pedagang dari Makassar, penduduk lokal menyebut mereka sebagai Encik (sebutan lain untuk tuan) yang sering berbelanja sejenak setelah perjalannnya.

Di Kabupaten Gresik sendiri ada tiga jenis pudak yang biasa dijual di berbagai sudut Kota Gresik, seperti pudak yang dijual di sepanjang Jalan Veteran, Kebomas atau di Jalan Sindujoyo dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per renteng isi 10 biji.

Jika kalian berkunjung ke Jawa Timur khususnya di Kabupaten Gresik, kalian wajib menikmati salah satu jajan khas pudak ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline