Lihat ke Halaman Asli

Ahlis Qoidah Noor

Educator, Doctor, Author, Writer

Aku Mau Ekskul Itu Asal....

Diperbarui: 18 Agustus 2018   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Sore itu Pak Soni sekeluarga berkumpul di ruang tengah, tempat dimana biasa keluarga besar ini berkumpul. Ada Tita dan Dina serta Doni. Merekalah tiga orang anak yang selalu memberi warna kehidupan bagi pak Soni dan istrinya. Anugerah terindah yang dimiliki adalah keluarga yang selalu merasa senang dan lapang walau kondisi ekonomi mereka biasa saja. Cukuplah untuk sekedar makan tiga kali sehari tetapi dua orang anaknya sudah lulus  sarjana. Tinggal si kecil Doni yang mulai menginjak bangku sekolah SMP.

Dokumen Pribadi

Doni bukanlah anak istimewa di mata teman-temannya. Ia tidak terlalu pintar dan tidak pula terlalu bodoh. Namun hampir semua temannya suka dengan sikapnya yang selalu membuat segar suasana. Joke-jokenya selalu dinanti teman-temannya di sekolah. Hobinya hanya seperti anak kebanyakan. Mendesain foto di HP atau membuat wordarts. Kalau terkait musik maka beberapa lagu pun bisa dia nyanyikan . Mulai dari dangkut koplo sampai hip hop. Wah , asyiklah pokoknya si kecil ini.

Pernah beberapa kali mengajak berdiskusi ayahnya. Dia suka sekali dengan ayahnya bila dia bercerita tentang sejarah kotanya. Dia bilang ayahnya seperti tour guide kalau sedang ditanya tentang seluk-beluk kota kelahirannya. Si kecil Doni juga suka sekali membandingkan eksul yang dipilihnya dengan ekskul lain yang diadakan di sekolah itu. 

Ada beberapa ekskul yang dia ikuti. Dia ingin melanjutkan hobinya di tennis meja yang pernah membuahkan hasil sebagai juara 1 O2SN dan juga runner up pada POPDA di kotanya. Ada satu ekskul yang dia ingin ikut serta yaitu futsal. Pak Soni menganjurkan dia juga ikut ekstra bela diri karena laki-laki memang harus mempunyai nilai lebih disana. Maka ikutlah dia tennis meja, futsal dan Wushu. Hanya saja setelah sebulan dia ikut ekstra futsal itu ada sesuatu yang dia tak ingin. 

" Ma, aku mau keluar saja lah dari ekskul futsal itu ", katanya suatu hari di depan mamanya yang sedang memasak pindang di dapur.

" Emang kenapa, Don. Bukannya mama sudah belikan itu sepatu baru futsal untukmu tempo hari ?" , sambung mamanya penuh tanda tanya.

" Kan kamu juga yang meminta supaya ikut itu ekskul itu..", kembali lagi mama menyambung.

" Aku rasanya kalau ikut futsal seperti di biarkan saja.' Diumbar' di lapangan saja ma. tak ada itu arahan apa, instruksi apa yang membuat aku punya hal baru. Rasanya kurang bermanfaat. Aku tak dapat ilmu baru apapun dari situ ", kata Doni panjang lebar.

img-20180225-wa0048-5b77f7d143322f7c497138b2.jpg

Hati mama Doni merasa senang mendengar penjelasan anaknya. Dia senang karena anaknya bisa menganalisa dan mendapat kesimpulan bagus dari kegiaan yang dia lakukan bersama kawannya. Dia senang anaknya mulai kritis dan pandai memutuskan tindakan dengan benar.

Dari ruang tamu pak Soni mendengar pembicaraan mereka berdua. Maka dia pun menyahut.

" Ada baiknya kau pertimbangkan mungkin ingin ikut futsal club atau bagaimana ?", sambut pak Soni.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline