Lihat ke Halaman Asli

Kambing Hitam

Diperbarui: 4 Januari 2021   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (foto:agusyaman)

Ironis saat seseorang mengkambing hitamkan oleh orang lain. Padahal dalam proses sosial, masyarakat dikehendaki untuk hidup secara netral, profesional, jujur dan bertanggungjawab.

Tidak perlu mencari tahu kenapa orang rela menciptakan pengkambing hitaman orang lain, tindakan yang menyatakan orang lain/kelompok orang yang bertanggungjawab atas berbagai masalah. pastinya untuk menjaga nama baiknya, takut disalahkan dan karena harta benda.

Pertanyaannya adalah apakah untuk menjaga nama baik ia mengkambing hitamkan orang lain yang tidak bersalah?, dan semakin menambah buruk nama baiknya?, atau seseorang rela dikambing hitamkan karena bayaran?

Orang-orang yang curang ini harus diakui jika peran mereka sebagai orang yang memonopoli nasib orang lain sangat berani. Biasanya ia melakukan kepada orang-orang yang berada di bawah tingkatnya.

Kambing hitam atau orang yang dipilih untuk dituduh sebagai penyebab atas suatu bencana muncul akibat/dibentuk berdasarkan ketakutan yang amat sangat. 

Perasaan takut disalahkan atau takut di hukum. Mengaku bersalah tidak akan tercipta dalam dirinya jika perasaan untuk jujur belum terbangun. 

Untuk itu, masalah kejujuran seperti kalimat "saya bersalah" merupakan komponen/unsur dari ajaran agama. Unsur terpenting inilah yang mampu menciptakan kenyamanan bagi banyak orang. Namun unsur ini pula yang sangat sulit keluar dari mulut manusia.

Jika seseorang berkata, "saya bersalah", maka ia tidak boleh diabaikan begitu saja, karena ia membutuhkan keberanian untuk mengutarakannya. 

Tercipta dari kesungguhan hati, dan jangan di jawab dengan kalimat "percuma" karena bisa saja menjadi bumerang atau karma pada diri kita. Maafkan ia dan serahkan semua kesalahannya pada hukum dunia dan akhirat.

Kejujuran adalah suatu konsep dalam rangka menciptakan hubungan antar manusia dalam bermasyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline