Lihat ke Halaman Asli

AGUS WAHYUDI

TERVERIFIKASI

setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Borong Penghargaan Proklim, Ini Rahasia Sukses Penataan Kampung di Surabaya

Diperbarui: 9 Desember 2022   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wali Kota Surabaya menyaksikan pembutan ecoprint di Butik Namira. foto: diskominfo surabaya

Kebanggaan warga Kota Surabaya kembali bertambah. Jelang akhir tahun 2022, Surabaya digerojok penghargaan di bidang lingkungan hidup.

Ini setelah Kota Surabaya memboyong 12 juara dalam Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2022. Proklim dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Dengan raihan tersebut,  Kota Surabaya dikukuhkan sebagai juara umum karena dinilai memiliki kampung-kampung dengan banyak melahirkan inovasi dalam upaya pengendalian iklim.

Para pemenang lomba Proklim ini adalah RW-RW di tingkat kelurahan dan kecamatan. Mereka mendapat trofi dan sertifikat dari berbagai kategori yang dilombakan. 

Saking girangnya, Eri Cahyadi (wali kota Surabaya) menyerahkan sendiri  penghargaan itu. Dia menjadwalkan kunjungan ke masing-masing RW yang menang lomba seraya menyampaikan ucapan terima kasih. Sampai akhir Desember semua penghargaan harus telah diserahkan.

Apa yang dilakukan Eri Cahyadi ini memang tak seperti biasanya, di mana setiap ada penghargaan, Pemerintah Kota Surabaya mengumpulkan perwakilan pemenang. Tempatnya di Balai Kota Surabaya atau Graha Sawunggaling.

Sebelum penghargaan Proklim 2022 diberikan, Kementerian LHK telah menerjunkan tim juri untuk melakukan survei lapangan dan penilaian. Mereka melakukan interview mendalam dengan tokoh dan penggerak kampung yang terpilih masuk nominasi.    

Salah satu yang datang ke Surabaya adalah Prof. Dr. Siti Zuhro MA. Yang menjabat Dewan Pengarah Proklim. Salah satu yang dikunjungi adalah RW 05 Kelurahan Kedung Baruk.

Di kampung ini, warga berinovasi dengan membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT), Rumah Kompos, Namira Ecoprint, Bank Sampah, dan Rumah Pompa Polder.

Zuhro sempat mendatangi Butik Namira Ecoprint. Melihat proses pembuatannya. Di mana semua bahannya dari alam dengan motif yang berasal dari daun, bunga, akar, pohon dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline