Lihat ke Halaman Asli

AGUS WAHYUDI

TERVERIFIKASI

setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Go Skate, Open Air, dan Musik 90s

Diperbarui: 9 Januari 2021   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Personel pertama Dewa 19. foto:. Instagram/@ari_lasso 

Saya cukup aktif menjadi penikmat musik 90s. Masa itu, saya sering melihat gelaran pentas musik di sekolah, kampus, maupun di gedung pertunjukan di Surabaya. Baik yang menonton pentas musik berbayar maupun gratisan.

Saya beberapa kali menonton konser musik di Gedung Go Skate Surabaya Indah. Lokasinya di Jalan Embong Malang, Surabaya. Menghadirkan band-band papan atas di Indonesia.  

Tahun 1990an, Go Skate jadi salah satu venue pilihan para event organizer. Gedungnya keren, tempat parkir yang memadai, dan lokasinya strategis di tengah kota. Termasuk dalam kawasan Central Business District (CBD) di Kota Pahlawan.

Saya menonton "Duel Meet" Krakatau dan Karimata di Go Skate. Kedua grup musik ini sangat digandrungi banyak orang, kala itu. Penontonnya penuh. Bahkan, mereka yang beli tiket lewat calo harus merogoh kecek lebih besar karena harganya berlipat-lipat.

Krakatau dan Karimata, masa itu, disebut sebagai band fusion jazz terbaik.  Lagu-lagu mereka abadi sampai sekarang. Grup-grup band pendatang baru belum "lulus" jika belum mampu memainkan lagu-lagu Krakatau maupun Karimata seperti Gemilang, La Samba Primadona, dan Kau Datang, Masa Kecil, dan masih banyak lagi.

Di Go Skate, saya juga menonton Kla Project. Grup yang digawangi Katon Bagaskara (vocal, bass), Romulu Radjadi alias Lilo (gitar, vokal), Adi Adrian (keyboard, piano, synthesizer) dan Ari Burhani (drum). Ketika itu, nama Fransisca Insani Rahesti alias Sisca juga lumayan dikenal karena mengisi backing vocal Kla Project.

Konser Kla Project di Go Skate tersebut juga dibanjiri penonton. Tiket sold out. Katon tampil memesona. Dia mampu menghipnotis ribuan pasang mata dengan lagu-lagu yang jamak dihapal oleh penggemarnya. Seperti lagu Tak Bisa Ke Lain Hati, Semoga, Jogjakarta, Tentang Kita, Terpurukku Disini, Gerimis, dan lainnya.  

Seiring berjalannya waktu, keberadaan Go Skate justru makin redup. Gedung tersebut seakan telah punah. Go Skate tak lagi dipakai ajang konser musik. Pun dengan acara-acara lain waktu itu, seperti wisuda, malam kesenian, pentas drama, dan lainnya.   

Pamor Go Skate kalah dengan venue lainnya sekarang, di antaranya Convention Hall Grand City, Dyandra Convention Center, Empire Palace, Jatim Expo, dan DBL Arena.

Go Skate kini seperti gedung tua yang tak terawat. Menjadi saksi bisu perjalanan konser musik di Surabaya. Ditambah problem konflik kepemilikan yang berujung di meja hijau. Belakangan malah tersiar kabar, jika Go Skate telah dilego. Pembelinya perusahaan bonafide yang telah membangun mal-mal besar di Surabaya. Go Skate akan dirobohkan, selanjutnya akan dibangun mal yang super mewah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline