Lihat ke Halaman Asli

Agung setyopamungkas

Hanyalah orang biasa

Lamun Sumelang : Realitas Sosial Masyarakat Gunung Kidul

Diperbarui: 3 Januari 2022   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Lamun Sumelang sebuah film pendek garapan Ravacana Film. Penulis dan sutradara film ini adalah Ludy Oji Prastama. Adapun pemerannya antara lain Freddy Rotterdam, Nunung Deni Puspitasari, serta Naura Quinta. Produser film ini Egha Harismina dan Elena Rosmeisara. Film ini berdurasi kurang lebih 18 menit.

Film ini menceritakan bagaimana kisah seorang bapak yang mencari tumbal demi kesembuhan putrinya. Pada bagian awal film kita akan disajikan bagaimana kebimbangan Agus seorang bapak yang berupaya mencarikan tujuh buah tumbal. Dia melihat cahaya merah pulung gantung - sebagai patokan untuk mencari tumbalnya tersebut.

Akan tetapi di tengah pencarian tumbal tersebut Agus mengenai batu sandungan. Dimana dia kesulitan mencari tumbal yang ketujuh. Pada suatu ketika ia melihat cahaya pulung gantung. Kemudian ia lari mengejarnya. Dan sampailah ia pada tumbal yang ketujuh. Tapi tak disangka ternyata itu adalah istrinya sendiri.

Dari sinopsis film diatas tragis bukan?. Ya memang, karena film ini mengungkap realitas sosial yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta. Disana angka kematian akibat bunuh diri cukuplah tinggi. Cahaya pulung gantung yang diceritakan dalam film tersebut dipercaya oleh masyarakat sekitar pertanda akan adanya orang yang bunuh diri. Selain itu berkaca dalam film tersebut bahwa perdukunan di Gunung Kidul masih sangat kental sekali. Jika sahabat-sahabat semua penasaran bisa langsung saja cek di channel youtube Ravacana Film ya!!! cekidott




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline