Lihat ke Halaman Asli

Kerja Praktek Teknik Industri: Metode OEE Dilakukan Mahasiswa Untag Surabaya

Diperbarui: 18 Agustus 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2 Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah menyelesaikan kerja praktek selama 6 bulan Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri bernama Agung Lutfian dan Bintang Kharisma dan dilakukannya seminar kerja praktek sebagai sarana syarat kelulusan program tersebut.

Pada sebuah perusahaan industri,masalah sesuatu hal yang lumrah dan sesuatu yang tidak ada habisnya untuk di bahas.salah satu komponen penting dalam berjalannya proses produksi suatu perusahaan adalah mesin/alat.produktivitas dan efektivitas merupakan masalah yang selalu terjadi dengan mesin/alat.maka dari itu salah satu alat ukur untuk mengetahui produktivitas mesin/alat dengan menggunakan metode Overall Equipment Efectiviness (OEE).OEE memberikan data tentang proses manufaktur anda. Perusahaan yang menggunakan OEE sebagai metrik menjadi sukses saat mengombinasikannya dengan program lean manufacture dan sebagai bagian dari sistem TPM (Total Productive Maintenance). OEE memungkinkan perusahaan untuk melaksanakan fungsi bisnis yang berbeda secara bersamaan dengan satu metrik. Manfaat Metode OEE adalah 1.Daya saing. Dengan mengurangi kerugian dan meningkatkan performa maksimal proses produksi, dapat meningkatkan daya saing perusahaan.2.Mendapat performa terbaik mesin. Salah satu manfaat dari OEE adalah kinerja mesin meningkat dan semakin cepat.3.Peningkatan kualitas proses produksi. Dengan mengombinasikan OEE dan teknologi, bisa didapat sistem yang lebih efektif dan terlacak sehingga bisa meminimalkan kesalahan produksi dan menghemat biaya.

Dalam OEE, ada tiga faktor yang menghitung jenis kerugian yang berbeda:

  • Availability, memperhitungkan semua kejadian yang menghentikan proses produksi untuk beberapa menit. Dapat dihitung dengan membagi lama waktu produksi berjalan (run time) dengan dengan lama waktu produksi yang direncanakan (planned production time). Lama waktu produksi berjalan (run time) dapat dihitung dengan mengurangi waktu produksi yang direncanakan (planned production time) dengan lama waktu produksi terhenti (stop time).
  • Performance, memperhitungkan semua faktor yang menyebabkan aset produksi beroperasi di bawah kecepatan maksimal produksi yang memungkinkan. Dapat dihitung dengan mengalikan waktu untuk memproduksi satu unit produk (ideal cycle time) dengan total produk yang diproduksi (total count) lalu dibagi dengan lama waktu produksi berjalan (run time). Jika performance melebihi 100% menunjukkan bahwa waktu untuk memproduksi satu unit (ideal cycle time) terlalu tinggi.
  • Quality, memperhitungkan produk yang tidak sesuai standar kualitas, termasuk bagian yang harus dikerjakan ulang. Dapat dihitung dengan membagi total produk sempurna (good count) dengan total semua produk yang diproduksi (total coun



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline