Lihat ke Halaman Asli

Niat, Proses, dan Hasil Akhir

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak orang melihat keberhasilan orang lain dari kacamata hasil, bukan kacamata proses. Kemudian memaksakan diri untuk menjadi seperti orang tersebut, tanpa melalui proses sama yang dilalui. Bukannya keberhasilan yang didapatkan, tapi kegagalan terus menerus.

Entah karena malas atau apa, kita semua cenderung memilih untuk mengabaikan proses demi mendapatkan hasil yang nyata. Padahal hasil yang baik akan diperoleh dari proses yang baik, tidak ada cerita, sebuah proses yang buruk akan menghasilkan sesuatu yang baik. Apalagi ketika hanya berharap kepada hasil akhir. Pastilah kegagalan yang akan didapatkan.

Proses itu dimulai dari niat, demi proses yang baik, niat kita juga harus baik. Niat berperan penting dalam perjalanan/perjuangan selanjutnya. Niat jugalah yang mengantarkan orang-orang hebat untuk terus bertahan berapapun besarnya kegagalan datang menghampiri. Tanpa niat yang tulus, niscaya keberhasilan hanya menjadi mimpi penghias tidur orang-orang hebat.

Niat mungkin dimiliki oleh semua orang, tapi kemampuan menjadikan niat sebagai proses aktual butuh waktu dan jalan yang panjang, itulah kenapa banyak orang yang berniat menjadi berhasil, tetapi jarang berhasil secara aktual. Karena terlalu fokus pada niat, terlalu banyak berhitung tanpa praktek langsung. Kelemahan inilah yang selama ini membelenggu, seperti tembok penghalang kemajuan bagi setiap orang.

Niat saja tidak cukup, karena niat baru sepertiga jalan, harus diteruskan dengan proses aktual. Menjadikan niat sebagai proses yang aktual harus disertai dengan keberanian mengambil resiko. Kejelian memanfaatkan kesempatan dan komitmen untuk terus mewujudkan mimpi.

Proses yang diawali oleh niat yang baik, memberikan kekuatan kepada setiap orang untuk terus berkomitmen, jika memang belum berhasil, kekuatan dan komitmen tersebut menjaga diri dari kekecewaan berlebihan yang berimbas pada keinginan untuk berhenti berusaha.

Proses tersebut butuh waktu, bisa tahunan bahkan puluhan tahun, tidak menjadi masalah seberapa lama proses itu berlangsung, karena proses itu pembelajaran paling berharga dalam kehidupan manusia.

Maka nikmatilah setiap proses kehidupan kita, apalagi jika kita punya niat yang baik, niscaya dengan kekuatan dan komitmen yang kita miliki, keberhasilanlah yang akan kita dapatkan.

Apapun mimpi yang sedang anda bangun sekarang, awalilah dengan niat yang baik, proses yang disertai dengan komitmen dan kekuatan mempertahankannya. Niscaya hasil akhir yang kita dapatkan sesuai dengan keinginan kita.

Cikarang/7 Maret 2012/22.00




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline