Lihat ke Halaman Asli

Perpisahan Abadi

Diperbarui: 12 Mei 2024   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Perpisahan Abadi

Nyawa bagai tamu, raga rumah peristirahatan,
Waktunya tiba, ia pun akan berpindah.
Tak perlu risau, tak perlu dirisaukan,
Kematian adalah kepastian, bukan akhir cerita.

Bersama insan terkasih, indahnya berbagi,
Tapi ingatlah, tak ada yang abadi.
Kenangan indah, terukir di hati,
Menjadi penghibur, di saat sepi.

Saudariku tersayang, telah pergi menghadap Ilahi,
Hati diliputi duka, air mata berlinang nan pilu.
Doa kupanjatkan, semoga rohnya tenang dan suci,
Bersama orang beriman, di surga yang abadi.

Harapan ku, memang tak selalu terpenuhi,
Namun imanlah yang memberi kekuatan dan keteguhan hati.
Terimalah kenyataan, dengan lapang dada dan ikhlas,
Belajarlah untuk melepaskan, demi hari esok yang cerah.

Kenangan indah bersamamu, akan selalu kusimpan,
Sebagai pengingat, bahwa kau pernah ada di sini.
Teruslah berkarya, di alam baka yang damai,
Semoga kau bahagia, di sisi Sang Pencipta yang Maha Kuasa.

Perpisahan ini, bukan akhir dari segalanya,
Suatu saat nanti, kita akan bertemu kembali.
Di surga yang indah, penuh dengan cinta dan kasih sayang,
Bersama para malaikat, dan para nabi yang mulia.

Tetaplah tegar, wahai hati yang berduka,
Waktu akan mengobati luka.
Yakinlah, bahwa saudarimu bahagia,
Di alam baka yang penuh kedamaian.

Bersyukurlah atas kenangan indah yang pernah terjalin,
Dan teruslah hidup dengan penuh makna dan arti.
Suatu saat nanti, kita akan bertemu kembali,
Di surga yang abadi, selamanya bersama Ilahi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline