Lihat ke Halaman Asli

Senyuman Maut

Diperbarui: 29 April 2024   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Senyuman Maut"

Di antara bayang-bayang malam yang pekat,
Maut tersenyum dengan tenangnya.
Senyumnya mempesona, namun menakutkan,
Menyiratkan keheningan yang abadi.

Dalam setiap hela nafas yang kita hirup,
Maut mengintai dengan senyumnya yang dingin.
Dia tak mengenal waktu atau belas kasihan,
Tetapi datang saatnya untuk semua yang hidup.

Senyumannya adalah panggilan terakhir,
Menyongsong kita dalam pelukan yang tak terelakkan.
Namun di balik keangkerannya, ada kebijaksanaan,
Mengingatkan kita akan keindahan hidup yang singkat.

Maut tersenyum, bukanlah kutukan atau kutukan,
Tetapi pengingat akan ketidakpastian yang kita hadapi.
Dengan bijaksana kita hadapi senyumnya yang menakutkan,
Menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah yang berharga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline