Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Peran Kepala Keluarga Itu Hebat, Laki-laki Harus Sadar Itu!

Diperbarui: 16 November 2019   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sejauh pengalaman hidup telah dilewati, saya meyakini satu hal, bahwa setiap manusia yang bernafas pasti memiliki jatahnya sendiri-sendiri. Baik jatah sedih ataupun suka, jatah keberuntungan yang berganti kerugian atau nasib sedang menanjak kemudian berikutnya menurun.

Bahwa atas semua bagian demi bagian dipergilirkan, tidak ada lain tujuan kehidupan kecuali demi kebaikan manusia itu sendiri. Dan bahwa setiap keadaan dan kondisi yang dihadirkan, agar terjadi keseimbangan pada manusia .

Bukankah semua yang serba seimbang, akan menciptakan harmonisasi ?

Kemudian ada periode dilalui laki-laki (perempuan juga), yang membutuhkan focus dan perhatian khusus. Satu periode melibatkan energi dan emosi di dalamnya, periode yang dituntut mengerahkan upaya segenap jiwa dan raga.

Adalah masa pernikahan, masa pembuktian seberapa besar tekad laki-laki bersungguh menunaikan tugasnya sebagai kepala keluarga. Peran kepala keluarga, adalah peran hebat dan penting . Apabila ditunaikan sebaik-baiknya, niscaya akan membawa laki-laki pada derajat kemuliaan.

Menjadi kepala keluarga ibarat pertaruhan kehidupan, ada pertanggungjawaban baik di dunia dan akhirat. Salah satu indikasi kesungguhan itu, bisa dilihat dari seberapa sungguh-sungguh lelaki mengerahkan upaya dan semangatnya untuk terus belajar.

Dan setiap fase dalam kehidupan, sesungguhnya ibarat anak tangga yang (kalau ditekuni akan) membawa sampai puncak pencapaian.  Ya, hal ini penting, dan musti disadari setiap lelaki. Bahwa dirinya sendiri, yang bisa memberi kontribusi untuk menjadi sesuatu kebaikan.

dokpri

----

Siapa tak miris, membaca, mendengar atau melihat sendiri, ayah dan atau suami tega berbuat aniaya kepada istri dan atau anak-anaknya. Suami berubah ringan tangan dan berkata kotor, kepada istri  yang semestinya di bawah pengayomannya. Seorang ayah abai pada buah hati, anak-anak yang seharusnya dibawah kewajiban penafkahannya.

Pernah viral di media sosial, istri dan anak-anak ditelantarkan karena suami tergoda perempuan lain (persis sinetron banget ya). Kabar sempat tersiar, ayah memperkosa anak kandung hingga kedapatan hamil. Kejadian ibu dan bayinya menenggak racun, karena suami hilang rimba dan lepas tanggung jawab.

beritaenam.com

Data Komnas Perempuan, tahun 2019 terjadi kenaikan 14% kasus kekerasan terhadap perempuan atau menjadi 406.178 kasus. Data dihimpun dari berbagai sumber, yaitu Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Agama (PA), Lembaga layanan mitra komnas Perempuan dan Unit Pelayanan Rujukan (UPR).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline